AS Kembali akan Evakuasi Warganya dari Afghanistan

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 30 September 2021 | 10:02 WIB
AS Kembali akan Evakuasi Warganya dari Afghanistan
Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan. [Twitter/@Maxar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 100 warga negara dan penduduk tetap Amerika Serikat, yang dievakuasi dari Afghanistan ke Abu Dhabi dengan sebuah pesawat sewaan, dijadwalkan berangkat ke AS pada Kamis (30/9/2021).

Para pejabat AS pada Rabu (29/9) berupaya menyelesaikan pemeriksaan keakuratan daftar para penumpang pesawat carter tersebut, kata Departemen Luar Negeri AS.

Sebelumnya, sejumlah pihak pengatur penerbangan mengatakan pemerintah AS tidak memenuhi hak pesawat itu untuk mendarat.

"Staf kedutaan kami di UAE bekerja siang dan malam untuk memastikan keakuratan daftar penumpang, juga bekerja sama dengan DHS/Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan di lapangan guna memastikan bahwa para penumpang sudah diperiksa dan latar belakang mereka sudah diteliti sebelum mereka diizinkan memasuki Amerika Serikat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

"Kami berharap para penumpang meneruskan perjalanan besok pagi," kata juru bicara itu.

Bryan Stern, pendiri kelompok nirlaba Project Dynamo yang menyewa pesawat itu untuk keluar Kabul, mengatakan pada Selasa (28/9) malam bahwa Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan menolak hak pesawat tersebut untuk mendarat di Amerika Serikat.

Dalam wawancara pada Rabu, Stern mengatakan DHS mengidentifikasi ada satu orang di antara orang-orang yang dievakuasi itu yang "bermasalah".

DHS telah menyampaikan temuannya itu kepada otoritas bandara Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UAE), ujar Stern.

Namun, ia tidak tahu sepenuhnya apakah temuan itu merupakan faktor yang membuat pesawat itu mendarat.

Baca Juga: Peringatan Keras Taliban ke AS: Jangan Berani Terbangkan Drone ke Afghanistan

"DHS menghubungi bandara tersebut dan mengatakan, 'Orang yang ini tidak boleh terbang'. Mereka memberi tahu saya nama orang yang dimaksud. Kami ke sana dan menemukan orang tersebut. Kami katakan kepadanya bahwa dia tidak bisa berangkat, dan mengeluarkannya dari daftar penumpang. Tapi saya tidak tahu apakah itu yang menjadi masalah," kata Stern.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI