Tidak Terima Ajang Formula E Dianggap Pemborosan, Pemprov DKI Singgung MotoGP Mandalika

Rabu, 29 September 2021 | 21:26 WIB
Tidak Terima Ajang Formula E Dianggap Pemborosan, Pemprov DKI Singgung MotoGP Mandalika
Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kanan batik biru) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. ANTARA/HO-Instagram/@aniesbaswedan/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak terima gelaran Formula E dianggap sebagai ajang pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Mereka akhirnya mengeluarkan keterangan untuk membantah anggapan ini.

Pihak Pemprov DKI menyebut, semua ajang olahraga besar di dunia menggunakan dana dari pemerintah.

Bahkan, ajang MotoGP yang akan digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2022 nanti juga memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

"Hampir semua even dunia, Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP, Formula E membutuhkan dana dari pemerintah. Termasuk Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika pada Maret 2022," demikian bunyi keterangan resmi Pemprov DKI, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Sebut Biaya Komitmen Formula E Bukan Rp 2,3 Triliun, Tapi...

Selain itu, seperti halnya MotoGP Mandalika, Formula E juga disebut bisa memberikan dampak positif bagi citra Indonesia, bahkan Jakarta.

"Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia," katanya.

Gelaran balap mobil listrik juga dianggap memberikan manfaat ekonomi. Sebab, akan ada banyak dampak atau efek beragam dari macam-macam sumber.

"Citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi," katanya.

Baca Juga: Bukan Rp4,4 Triliun, Pemprov DKI Klaim Commitment Fee Formula E Hanya Rp560 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI