Tudingan Gatot Soal PKI di Tubuh TNI, Begini Respon Pihak Istana

Rabu, 29 September 2021 | 03:35 WIB
Tudingan Gatot Soal PKI di Tubuh TNI, Begini Respon Pihak Istana
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (Instagram/nurmantyo_gatot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan menanggapi tudingan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada penyusupan pendukung PKI di korps TNI.

Fadjroel mengatakan Istana Kepresidenan menyerahkan polemik tersebut kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Saya serahkan kepada pak panglima saja. Saya sudah membaca tanggapan dari panglima. Mohon teman-teman mungkin bicara dengan panglima saja," ujar Fadjroel, Selasa (28/9/2021).

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merespons terkait pernyataan seniornya, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada penyusupan pendukung PKI di korsp TNI.

Baca Juga: Kapolri Rekrut 56 Pegawai KPK Tak Lulus TWK, Jubir Presiden: Upaya Baik Selesaikan Masalah

Tudingan itu terkait video yang menampilkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

Terkait hal itu, Marsekal Hadi ogah menanggapi secara serius tudingan Gatot.

"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat," kata Hadi seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/9)

Dalih Marsekal Hadi enggan menggubris pernyataan Gatot karena hal itu sudah diklarifikasi oleh jajarannya. "Masalah ini sebenarnya sudah diklarifikasi oleh institusi terkait," kata dia.

Meski demikian, Hadi menilai pernyataan Gatot itu sebagai nasehat senior kepada para prajurit yang masih aktif untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang kelam tak terjadi kembali.

Baca Juga: Polemik Pemecatan Pegawai KPK, Fadjroel: Jokowi Hormati Kesopanan Dalam Ketatanegaraan

"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," ucapnya.

Untuk diketahui, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.

Hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad disampaikan Gatot Nurmantyo di acara webinar Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita Korps Alumni HMI pada Minggu (26/9) malam.

Menurut Gatot Nurmantyo, diorama G30S PKI yang hilang dari Markas Kostrad adalah diorama Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto memerintahkan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo untuk menumpas PKI.

Pada diorama itu terlihat Mayjen Soeharto berdiri di hadapan Sarwo Edhie lalu di sebelahnya ada Jenderal AH Nasution yang duduk sambil memegang tongkat.

Dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Gatot Nurmantyo mengatakan mendapat informasi hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.

"Khusus untuk di ruangan Pak Harto ini kan mencerminkan penumpasan G30S PKI. Dikendalikan Pak Harto di markasnya dan setelah selamat di Pangkostrad. Pak Sarwo Edhie yang di lapangan," kata Gatot.

Awalnya, Gatot tidak percaya dengan kabar hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di markas Kostrad. Untuk mengecek kebenarannya, Gatot mengutus seseorang ke Markas Kostrad. Utusan Gatot Nurmantyo itu lalu mengirim foto ruangan itu dan ternyata sudah kosong.

"Ini sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," ujar Gatot.

"Mengapa saya sampaikan ini? Untuk mengingatkan bahwa indikasi seperti ini apabila dibiarkan maka peristiwa kelam tahun 65 bisa terjadi lagi. Betapa menyakitkan dan menyedihkan. Yang korban rakyat juga," kata Gatot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI