CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Sebut yang Menolak Vaksin Masuk Neraka, Benarkah?

Selasa, 28 September 2021 | 20:16 WIB
CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Sebut yang Menolak Vaksin Masuk Neraka, Benarkah?
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. [Dokumentasi KIP Setwapres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar sebuah narasi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut penolak vaksin akan masuk neraka. Narasi tersebut beredar di media sosial.

Dalam unggahan akun Facebook Rostiana Wati, dirinya mengunggah tangkapan layar yang berisi pernyataan Ma'ruf Amin.

Narasi tersebut menyebutkan pernyataan Ma'ruf Amin tentang orang-orang yang menolak divaksin.

Berikut isi narasi tersebut.

Baca Juga: Pemkab Gowa Siapkan 1000 Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Driver Ojek Online

"Wapres: Vaksin Merupakan Perintah Agama dan Hukumnya Wajib, Menolak Masuk Neraka?"

Fakta soal pernyataan Ma'ruf Amin yang menyebut penolak vaksin masuk neraka. (Facebook)
Fakta soal pernyataan Ma'ruf Amin yang menyebut penolak vaksin masuk neraka. (Facebook)

Lantas, benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Suara.com, narasi tentang Ma'ruf Amin menyebutkan penolak vaksin masuk neraka adalah salah atau hoaks.

Diketahui foto dalam tangkapan layar tersebut merupakan sebuah editan.

Baca Juga: Irfan Hakim Dikabarkan Meninggal Dunia, Makam Ditaburi Bunga, Cek Faktanya di Sini

Kemudian, Ma'ruf Amin tidak pernah memberikan pernyataan bahwa penolak vaksin akan masuk neraka.

Diberitakan, Ma'ruf Amin mengatakan untuk menjaga diri agar tidak tertular covid-19.

Ma'ruf Amin juga meminta agar menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.

Wapres Ma'ruf Amin. (Dok. KIP-Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin. (Dok. KIP-Setwapres)

Sebab, melakukan vaksinasi hukumnya wajib dilakukan sebagai bangsa dan juga agama.

Ia mengimbau masyarakat untuk terus mengamankan diri dari bahaya.

Menurutnya, menjaga diri dari bahaya telah masuk dalam perihal agama yang sesuai dengan syariah seperti dalam kitab Nawawi Al Bantani.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa narasi tersebut adalah salah atau hoaks.

Klaim tersebut dapat dikategorikan dalam konten yang menyesatkan atau misleading content.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI