Kenapa Dunia Internasional Ingin Berdialog dengan Taliban?

Selasa, 28 September 2021 | 14:32 WIB
Kenapa Dunia Internasional Ingin Berdialog dengan Taliban?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Jumat (27/9) lalu, PM Imran Khan memaparkan betapa Pakistan menjadi korban dari "sikap tidak berterima kasih" Amerika Serikat selama tahun-tahun pendudukan di Afganistan.

Bukannya mendapat "ungkapan terima kasih," Pakistan malah disalahkan, kata dia. Bersama pergantian kekuasaan di Afganistan, Pakistan ikut memutus rantai diplomasi antara Kabul dan jiran yang dimusuhi, India.

Meski begitu, pertalian dengan Taliban bukan tanpa risiko. Pakistan sendiri hingga kini masih memerangi kelompok pemberontak dan teroris yang diyakini berhubungan dengan Taliban.

Turki

Pemerintah di Ankara berkepentingan menghadang gelombang pengungsi dari Afganistan. Selama ini, negeri di antara Asia dan Eropa itu menjadi batu loncatan bagi para pencari suaka.

Uni Eropa dan Turki mengkhawatirkan penumpukan pengungsi di Anatolia. Sebabnya Ankara memerintahkan pembangunan tembok perbatasan menuju Iran.

Taliban sebaliknya secara aktif mengundang Turki membantu mengoperasikan Bandar Udara Hamid Karsai di Kabul.

Tawaran itu ditanggap dengan "optimisme dan kehati-hatian" oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, lapor Reuters, yang menawarkan bantuan luas bagi pemerintahan baru Taliban.

Bagi para Talib, Turki dan Qatar selama ini adalah satu-satunya jembatan menuju dunia internasional. Qatar Kerajaan kecil di Teluk Persia ini sejak awal aktif memediasi dunia internasional dengan Taliban.

Baca Juga: Taliban Larang Para Tukang Cukur Memotong Janggut

Hampir tidak satu pun penerbangan evakuasi yang dilangsungkan tanpa campur tangan Qatar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI