Suara.com - Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan sekolah tetap harus dibuka untuk pembelajaran tatap muka atau PTM Terbatas.
Luhut mengakui masih ditemukan sejumlah kasus penularan pada pelajar setelah PTM Terbatas, namun hal itu masih dapat dikendalikan.
"Saya kira itu hal yang jelas, khusus masalah pendidikan tadi kami tidak melihat ada masalah-masalah yang tidak bisa dikendalikan, saya kira sistem yang dibangun Kemenkes dan Kemendikbud saya kira sudah paten, sudah bagus," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (27/9/2021).
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu menyebut pembukaan sekolah sangat genting dilakukan sebab pendidikan sudah semakin tertinggal.
Baca Juga: Polisi Klaim Upayakan Agar Luhut dengan Haris Azhar-Fatia Berdamai, Asal...
"Bahwa tantangan di sana-sini, yes, tapi kita lebih takut dan ngeri lagi kalau generasi yang akan datang menjadi tidak berpendidikan dan menjadi bodoh, itu saya kira perlu dihitung resikonya," ucapnya.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengungkapkan bahwa per 24 September 2021, masih ada 222 guru dan 156 siswa yang terdata sebagai kasus aktif Covid-19 saat ini.
"Jadi memang kasus aktif yang ada di satuan pendidikan, untuk PTK terlapor covid-19 ada 222 orang. Kemudian peserta didik itu ada 156 orang yang terlapor covid," kata Jumeri dalam jumpa pers, Jumat (24/9/2021).
Dia menegaskan meski ada penularan Covid-19 di sekolah, pemerintah tetap akan melanjutkan pembukaan sekolah di daerah untuk PTM Terbatas di daerah-daerah yang dinyatakan cenderung aman Covid-19.
Baca Juga: Luhut Targetkan 4 Ribu Restoran Indonesia Hadir di Luar Negeri 2024