Suara.com - Gagal bertemu Ketua Komosi Pemberantasan Korupsi (KPK), Filri Bahuri, mahasiswa aksi demo yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai membubarkan diri, Senin (27/9/2021).
Mereka berunjuk rasa menuntut Presiden Joko Widodo dan Ketua KPK Firli Bahuri serta para pimpinan lainnya membatalkan pemecatan 57 pegawai KPK di dekat Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pantauan Suara.com sekitar 15.11 WIB, ratusan peserta aksi menuntaskan unjuk rasanya, setelah membacakan orasi.
Sebelumnya sempat terjadi adu dorong antara peserta aksi dengan kepolisian, saat mereka berupaya untuk mendekat ke Gedung Merah Putih KPK.
Baca Juga: 57 Pegawai KPK Dipecat Firli Cs, BEM SI: Presiden Jokowi Harus Tanggung Jawab!
Kepolisian berupaya untuk menghalau mereka agar tidak mendekat ke arah Gedung KPK. Adu dorong sempat terjadi beberapa kali, hingga aksi kembali kondusif.
Mereka ingin masuk ke Gedung Merah Putih KPK untuk bertemu langsung dengan Ketua, KPK Firli Bahuri.
Massa aksi mengakhiri unjuk rasanya dengan membacakan tuntutan kepada Presiden Jokowi dan para pimpinan KPK.
Meski telah mengakhiri aksinya, belum semua massa meninggalkan lokasi. Masih ada peserta yang berkumpul beristirahat.
Diketahui, sejak pukul 10.41 WIB massa aksi dari BEM SI memadati sekitaran Gedung Merah Putih KPK. Dalam aksinya mereka berorasi menuntut Presiden Joko Widodo segera mengambil sikap menyelematkan 57 pegawai KPK yang akan didepak pada 30 September 2021 nanti.
Baca Juga: Cari Pengganti Azis Syamsuddin, Golkar Gelar Rapat Pleno Malam Ini
Selain itu, mereka juga menyanyikan yel-yel berlirik kehancuran KPK di tangan Firli Bahuri.
"Di mana keadilan itu. Keadilan itu sudah mati. KPK sudah mati, KPK sudah mati, semua itu gara-gara Pak Filri," demikian nyayian yang dilantunkan peserta aksi sambil menunjuk-nunjuk gedung KPK tempat Firli Bahuri berkantor.