Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menilai pemerintah Indonesia terlalu banyak melakukan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat sehingga kasus Covid-19 berpotensi melonjak lagi.
Dicky mengatakan mayoritas daerah di Indonesia masih berstatus level 3, sehingga pembatasan masih harus dilakukan.
"Kita tuh karena kondisi baik sedikit, longgarnya lebih banyak, padahal baiknya sedikit doang tapi longgarnya hampir semuanya, ini berbahaya dan menantang maut, menantang varian delta yang masih bermasalah," kata Dicky, Senin (27/9/2021).
Dia menyebut meski angka penularan sudah turun tapi angkanya masih tinggi, termasuk angka kematian dan banyak klaster yang bermunculan setelah dilonggarkan.
Baca Juga: Sebanyak 309 Pasien Covid-19 Masih Dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran
"Angka kematian tinggi, testing tracingnya rendah, ditambah lagi banyak klaster sekolah kemarin, itu harus dievaluasi dan diperbaiki, bahkan Singapura yang sudah vaksinasi 80 persen lonjakan kasusnya banyak," ucapnya.
Diketahui, pemerintah mulai mengizinkan penyelenggaraan kegiatan besar seperti konser musik hingga acara pernikahan besar dengan pedoman yang ditetapkan.
Kegiatan besar yang dimaksud seperti; konferensi, pameran dagang, acara olahraga, festival konser, pesta maupun acara pernikahan besar, dan Kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada tahun ini menjadi contoh kegiatan berskala besar sesuai pedoman yang sedang dijalankan.
Selain itu, beberapa kegiatan pariwisata dan hiburan seperti bioskop juga sudah mulai dibuka kembali.
Baca Juga: Turun Level PPKM, Terbang ke Kepulauan Riau Cukup Pakai Antigen, Bukan Tes PCR
Pemerintah juga menetapkan contoh pedoman penyelenggaraan kegiatan besar sebagai berikut:
Sebelum Kegiatan: Edukasi kesehatan, menyusun pedokman pelaksanaan dengan rencana kontijensi, memastikan fasilitas dan sarana prasarana mendukung protokol kesehatan.
Saat Kegiatan: Skrining kesehatan, pastikan alat kesehatan tersedia, partisipan harus taat prokes, segera rujuk jika ditemukan kasus positif.
Setelah Kegiatan: Memastikan tidak ada kasus positif yang lolos untuk kembali ke daerah asal. Optimalkan karantina setelah sampai asal daerah.