Gugat AD/ART Demokrat ke MA, Kubu AHY: Jejak Yusril Sebagai Pejuang Demokrasi Tercoreng

Senin, 27 September 2021 | 12:37 WIB
Gugat AD/ART Demokrat ke MA, Kubu AHY: Jejak Yusril Sebagai Pejuang Demokrasi Tercoreng
Gugat AD/ART Demokrat ke MA, Kubu AHY: Jejak Yusril Sebagai Pejuang Demokrasi Tercoreng. Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mendampingi kubu Moeldoko menggugat AD/ART Demokrat tahun 2020. Reputasi dan rekam jejak Yusril selama ini disebut telah tercoreng dengan langkahnya tersebut.

"Kami menyayangkan Prof Yusril Ihza Mahendra yang selama ini dikenal istikomah mengawal partai yang dibidaninya PBB sebagai Ketua Umum menjadi kuasa hukum melakukan uji materi AD/ART partai lain dalam hal ini Partai Demokrat. Apa kata dunia?" kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani seperti dikutip Suara.com, Senin (27/9/2021).

Kamhar mengatakan, akan lebih elok jika Yusril mengikthiarkan adanya kekosongan hukum dengan membuat terobosan. Menurutnya, AD/ART Partai Bulan Bintang (PBB) tak lebih demokratis dari pada milik Demokrat.

"Reputasi dan rekam jejak YIM (Yusril) sebagai pejuang demokrasi tercoreng dengan langkahnya ini. Image berpolitik amar ma’ruf nahi mungkar untuk kemajuan dan peningkatan kualitas demokrasi yang selama ini dibangun, pupus seketika karena pilihannya bersekutu dengan 'pembegal Partai Demokrat' melakukan kemungkaran untuk membajak demokrasi," tuturnya.

Selain itu, Kamhar mengatakan, apa yang dilakukan Yusril mengobok-obok partai politik dan membuka ruang yang semakin lebar untuk mengintervensi independensi partai politik sebagai institusi dan pelembagaan demokrasi.

Menurutnya, hal tersebut bukan hanya ancaman bagi Partai Demokrat, tapi menjadi ancaman bagi seluruh partai politik di Indonesia, terlebih lagi ini ancaman bagi reformasi dan demokrasi.

"Beliau lupa jika pada Pilkada serentak 2020, anaknya yaitu Yuri Kemal Fadlullah di usung Partai Demokrat hasil Kongres V yang AD/ART-nya di judicial review pada Pilkada Belitung Timur yang lalu. Apa karena kalah Pilkda kemudian tanpa beban menerima pinangan para pembegal partai? Semoga tidak demikian," tuturnya.

Lebih lanjut, Kamhar dan pihaknya berkeyakinan dan memiliki bukti-bukti yang kuat bahwa Kongres V Partai Demokrat diselenggarakan sesuai dengan mekanisme organisasi.

Gugatan

Baca Juga: AD/ART Partai Demokrat Digugat Yusril, SBY Singgung Soal Hukum Bisa Dibeli

Sebelumnya, Yusril mendampingi empat anggota Demokrat kubu KLB Deli Serdang Moeldoko mengajukan uji materi atau judicial review terkait AD/ART Demokrat tahun 2020 ke Mahkamah Agung (MA).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI