Suara.com - Stratifikasi sosial merupakan hal yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini lazim terjadi karena adanya perbedaan dari tiap individu maupun kelompok.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Dilansir dari e-modul Sosiologi kelas 11 tahun 2019 terbitan Kemendikbud, stratifikasi sosial berasal dari kata stratum dan sosial. Kata stratum berarti lapisan, sedang sosial berarti masyarakat.
Jika keduanya digabungkan, maka stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat, Namun, secara umum berarti penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun bertingkat.
Baca Juga: Cara Cek KTP Lewat WhatsApp, SMS, Media Sosial dan Situs Pemerintah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas scara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise.
Penggolongan ini sifatnya hierarki vertikal dan menimbulkan adanya istilah kelas sosial atas (upper class), kelas sosial menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Hal ini timbul karena adanya sesuatu yang dihargai dalam masyarakat.
Dasar Penggolongan Stratifikasi Sosial
1. Kekayaan
Sampai saat ini masyarakat masih lebih menghargai orang yang memiliki kekayaan berlimpah daripada mereka yang tidak memilikinya. Sehingga kekayaan seseorang dijadikan dasar penggolongan startifikasi yang disebut kelas sosial,
Baca Juga: Bencana Sosial di Balik Menggilanya Narkoba
Masyarakat tidak mungkin melepaskan dimensi ekonomi dari dimensi pekerjaan dan pendidikan.
2. Kekuasaan
Maksud kekuasaan di sini adalah kemampuan mengendalikan pihal kalin sesuai kehendak pemegang kuasa. Dasar kekuasaan umumnya berasal dari kepemilikan atau keturunan.
3. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kedudukan stratifikasi sosialnya dalam masyarakat.
Lapisan pendidikan dapat dilihat melalui lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMP), sampai Perguruan Tinggi (PT).
Hal ini kadang berdampak negative, seperti mementingkan gelar dengan segala cara, bukan mementingkan mutu ilmunya.
1. Stratifikasi sosial tertutup
Lapisan sosial tertutup akan membatasi seseorang untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lain. Sehingga satu-satunya menjadi bagian dari lapisan sosial tertentu adalah melalui kelahiran.
Contoh negara yang menerapkan stratifikasi sosial tertutup adalah Bali dan India, karena mereka menggunakan kasta.
2. Stratifikasi sosial terbuka
Pada sistem sosial ini, setiap orang akan memiliki kesempatan naik ke lapisan sosial lebih tinggi berkat kemampuan mereka. Sebaliknya, seseorang juga bisa turun ke lapisan sosial yang lebih rendah atas apa yang mereka lakukan.
Sekian penjelasan singkat tentang stratifikasi sosial mulai dari pengertian, dasar penggolongan hingga jenisnya.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri