"Saya tidak bisa meletakkan beban apapun di lengan kiri saya. Setengah dari wajah saya yang bengkak terasa seperti setelah operasi gigi," ungkap Jessica.
"Ketika itu terjadi, saya berpikir: Sudah berakhir sekarang. Saya tahu saya sangat beruntung bahwa saya masih hidup," sambungnya.
Jessica mengatakan bahwa pemilik kandang tersebut sebelumnya sudah memberikan pengarahan keselamatan sebelum pemotretan.
"Saya merasakan pukulan di punggung saya. Itu terjadi sangat cepat," ungkap Jessica. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit di kota Halle.
Meskipun serangan itu meninggalkan bekas luka permanen, Jessica memohon kepada pihak berwenang untuk tidak mengeksekusi kucing besar itu.
"Saya tidak ingin hewan itu dibunuh, ia hanya mengikuti nalurinya. Sangat disayangkan. Saya senang tidak ada permintaan untuk menidurkan hewan itu," ujar Jessica.
Aktivis hak-hak binatang dan fisioterapis tersebut juga mengungkapkan bahwa dia tidak menyalahkan macan tutul seberat 50 kilogram atau pemiliknya, Birgit Stache, atas apa yang terjadi.
Insiden tersebut kini sedang diselidiki oleh polisi. Petugas masih memeriksa semua pihak yang terlibat dalam pemotretan tersebut.
Baca Juga: Live Configurator, Serunya Modifikasi Land Rover dan Jaguar Secara Daring