Suara.com - Tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sedang bernegosiasi dengan pimpinan kelompok bersenjata yang mengamankan seorang tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy di salah satu tempat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
KKB bersedia menyerahkan Gerald Sokoy, akan tetapi mereka meminta Komnas HAM memberikan jaminan keselamatan bagi tenaga kesehatan tersebut.
"Sebetulnya sudah ada kesediaan untuk menyerahkan melalui Komnas HAM. Nanti akan dibawa turun untuk dievakuasi," kata Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi bertajuk Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik, Sabtu (25/9/2021).
Gerald Sokoy seorang tenaga kesehatan korban kekerasan di Kabupaten Pegunungan Bintang pada hari Senin (13/9/2021). Kekerasan tersebut mengakibatkan sejumlah nakes menjadi korban. Suster Gabriela Meilani meninggal dunia di jurang kedalaman 500 meter.
Komnas HAM berkomitmen untuk memulangkan Gerald Sokoy dengan selamat.
"Kami sekali lagi mengatakan harus hati-hati. Tapi komitmen dari pihak KKB untuk menyerahkan sodara Gerald itu sudah disampaikan kepada kami dan sekali lagi kami ingin supaya Gerald pulang dengan selamat, itu penting bagi dia."
Dalam laporan Antara sebelumnya, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan nasib Gerald Sokoy hingga kini belum dapat dipastikan, walaupun di media sosial dilaporkan ada di tangan gerombolan bersenjata.
Sampai saat ini belum ada informasi pasti tentang Gerald Sokoy yang ramai dikatakan saat berada bersama gerombolan bersenjata itu di sekitar Distrik Kiwirok, Kabupaten Bintang Pegunungan, Papua.
"Kami belum bisa memastikan apakah benar yang bersangkutan ada bersama KKB atau tidak dan bagaimana kondisinya" kata Fakhiri di Jayapura, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Pasca Insiden Penyerangan di Papua, Nasib Nakes Gerald Sokoy Masih Misteri
Dari informasi yang beredar di media sosial menyebutkan kelompok bersenjata pimpinan Lamek Taplo akan menyerahkan Gerald Sokoy ke keluarga melalui gereja, namun kapan hingga kini belum ada kepastian.