Salah seorang karyawan pun menghampiri kedua polisi itu. Ia mengatakan berniat mem-viral-kan aksi mereka di media sosial. Mendengar itu, oknum polisi disebut malah balas mengancam.
"Pas temenku bilang, 'Pak kita viralin di Twitter ya'. Si bapak bilang, 'Silahkan nanti Anda sendiri yang akan kena'," beber karyawan.

Karena kedua polisi itu tak kunjung pergi, akhirnya admin pabrik terpaksa membeli kalender. Tak disangka, kedua polisi itu meninggalkan buku catatan penjualan kalender mereka di pabrik.
"Akhirnya karena admin mau lanjut bekerja, dibayarlah itu kalender. Si bapak berdua langsung pergi dan buku catatannya ketinggalan dong," lanjut karyawan.
Tak asal bicara, karyawan ini juga membagikan sejumlah bukti. Ia memiliki bukti kuitansi pembelian kalender seharga Rp 150 ribu.
Selain itu, karyawan ini juga menunjukkan penampakan kalender yang dibelinya. Kalender itu bergambar sejumlah orang yang berseragam polisi hingga tentara bersenjata lengkap.
Kalender itu juga tampak menunjukkan lokasi di Jawa Timur. Bahkan, ada pesan gerakan protokol kesehatan 5 M di bagian sampul kalender.
"Lembaga Swadaya Masyarakat (Gerbang Mars Nusantara). Putra Bhayangkara Provinsi Jawa Timur," tulis keterangan kalender tersebut.

Lebih lanjut, karyawan ini mengakui hanya ingin curhat saja mengenai aksi kedua polisi itu. Ia berpesan sebaiknya jika menjual barang tidak memaksa.
Baca Juga: Diamuk Guru, Siswa Ini Putar Voice Note Sang Ibu yang Hancurkan Hati Sekelas
"Ini maksud aku cuma mau curhat aja ya min. Kalau jualan maksa namanya apa dong? Apa di tempat lain juga kayak gini? Mohon pencerahannya. Terima kasih min sudah baca," pungkas karyawan.