Selain itu, para siswa juga harus mengerahkan tenaga ekstra untuk mendayung kapal buatan mereka. Hal ini berpotensi membuat mereka kelelahan bahkan sebelum sekolah dimulai.
Tak sampai di situ, siswa-siswa yang masih kecil itu juga menghadapi bahaya tenggelam. Selain arus sungai yang tidak bisa diprediksi, bahaya juga bisa terjadi jika kotak styrofoam itu hancur.
Walau begitu, mereka terus membahayakan nyawa setiap pagi demi menimba ilmu di sekolah. Siswa-siswa itu tetap bersemangat menyeberang sungai dengan modal kotak styrofoam, karena tidak memiliki pilihan lain.
Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan Fadli Zon itu telah di-retweet sedikitnya 400 kali. Postingannya itu juga telah mendapatkan 1.300 tanda suka.
Bahkan, cuitan Fadli Zon itu sudah sampai ke telinga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti. Ia menawarkan agar bisa patungan untuk membeli kapal bagi murid-murid tersebut.
"Pak Fadli Zon, dimana ini? Kita bisa patungan saya kasih perahu Susi, cek ombak dan mesinnya. Bapak yang bayar ongkosnya transport kesananya. Kita patungan bisa bantu mereka," ajak Susi Pudjiastuti.

Warganet juga ramai menyoroti video memprihatinkan tersebut. Berikut komentar-komentar warganet:
"Jadi teringat apa yang Krisdayanti koar-koar kan tempo hari tentang gaji dewan dan dana aspirasi. Halo @DPR_RI dan pemerintah dengan instansi terkait sudah dengar keluh rakyatmu belum," sindir warganet.
"Ini pasti seragam sekolah anak SD negara Kufukiland. Indonesia mana ada begini. Pemerintahnya kan amanah," komen warganet.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Puji Program Millennial Smartfarming BNI
"Kalau mau disandingkan dengan bakal buat mobil listrik sih kurang pas (menurutku). Karena kita bukan negara miskin atau negara yang gaptek. Justru kita negara yang kaya dan banyak orang pinter. TAPI sayangnya banyak juga yang korupsi pejabatnya," tulis warganet.