"Kami takut, khawatir itu memberikan stigma rakyat Papua yang sebenarnya juga cinta NKRI tapi label itu itu bisa memberikan efek buruk kepada dia. Saya menghindari itu, kita memprotes terhadap label yang diberikan pemerintah, menurut kami itu tidak menyelesaikan masalah," ucap Bonar.
Meski demikian Bonar sependapat harus ada operasi penegakkan hukum kepada pelaku penyerangan, dalam hal ini KKB.
"Pelakunya harus dikejar dibawa ke pengadilan, tapi tidak perlu label yang berat semacam itu, tidak menyelesaikan masalah," tegas Bonar.
Konflik di Papua kata Bonar, merupakan konflik paling panjang dalam sejarah di Indonesia. Sebab sudah hampir 50 tahun konflik di Papua belum selesai.
"Insensitasnya memang pasang surut. Ada periode-periode dimana insensitasnya lebih rendah, tapi ada periode-periode dimana insensitasnya tinggi," kata Bonar.
Menurutnya semoat ada upaya-upaya win win solution yakni diberikan Otonomi Khusus atau Otsus Papua.
"Afirmasi adalah penguatan pemberian kesempatan yang lebih kepada orang asli Papua. Bahkan kemudian dibentuklah Majelis Masyarakat Rakyat Papua sebagai simbol kekhususan misalnya" katanya.