Suara.com - Mobil ajudan utama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang ditumpangi Serhiy Shefir diserang pada Rabu pagi ketika berada di luar Kiev.
Menyadur CNN Kamis (23/9/2021) polisi Ukraina mengatakan sedan hitam itu diberondong 10 peluru di desa Lisnyky sekitar pukul 10 pagi dan sopir terluka.
Polisi menyebut ini sebagai upaya pembunuhan dan sedang mengejar pelaku sambil mengumpulkan informasi. Saat kejadian, Presiden Zelensky sedang berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
Ia belum tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu tapi menggambarkannya sebagai tanda yang lemah karena menargetkan salah satu ajudannya.
Baca Juga: Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang, Polisi Masih Analisa CCTV
Zelensky mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Facebook, dia akan segera kembali setelah menyampaikan pidato di PBB Rabu malam.
"Terus terang, saya belum tahu siapa di baliknya," kata Zelensky. "Mengirimkan saya pesan dengan menembaki mobil teman saya adalah kelemahan."
"Yang bisa saya katakan untuk bagian saya adalah bahwa upaya itu dilakukan untuk mengintimidasi eselon tertinggi kekuasaan," ujar Shefir yang muncul dalam briefing di Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
"Tapi Presiden kita berkemauan keras, Anda tidak bisa mengintimidasi dia dengan apa pun. Dia memilih jalan yang benar dan menempuh jalannya sendiri. Publik mendukungnya," kata Shefir.
Politisi David Arakhamia mengatakan kepada Ukrinform bahwa Shefir dalam "keadaan syok" tetapi tidak terluka.
Baca Juga: Tukang Listrik Jadi Korban Penembakan Peluru Nyasar, Hampir Kena Organ Vital
"Saya sempat ngobrol sebentar. Dia bilang ditembak, tapi sopirnya terpukul. Mobilnya ditembak dengan senjata otomatis, sejauh yang saya tahu.
"Pengemudinya menerima tiga luka tembak, dia dirawat di rumah sakit," kata Arakhamia.