Suara.com - Rantai makanan cepat saji itu targetkan, secara drastis kurangi plastik di mainan Happy Meal di seluruh dunia sampai tahun 2025. Sebagai gantinya, mainan berkelanjutan akan dibuat dari karton dan bahan daur ulang.
Perusahaan raksasa makanan cepat saji yang berbasis di AS, McDonald's, Selasa (20/9), mengumumkan rencananya untuk mengurangi plastik pada mainan Happy Meal yang sangat digemari anak-anak.
McDonald's mengatakan sedang mempertimbangkan alternatifnya. Seperti mainan dari karton tiga dimensi atau papan permainan dengan bahan berbasis nabati atau daur ulang untuk membantu "mengurangi plastik secara drastis."
Mainan Happy Meal Berkelanjutan akan diluncurkan pada akhir 2025, kata McDonald's.
Baca Juga: Hanya Beli Satu Saus secara Daring, Wanita Ini Balik Kena Prank oleh Restoran Cepat Saji
"Dalam beberapa tahun lagi, setiap mainan Happy Meal di setiap paket Happy Meal di seluruh dunia, di mana pun Anda berada, akan lebih berkelanjutan," kata Jenny McColloch, kepala perusahaan urusan keberlanjutan.
Restoran McDonald's di Inggris dan Irlandia hanya menjual mainan yang lunak, yakni mainan berbahan kertas atau buku sebagai hadiah paket makanan anak-anak itu.
Mengurangi 90% Plastik McDonald's menjual lebih dari 1 miliar mainan setiap tahun "Transisi ke bahan yang berkelanjutan, daur ulang dan bersertifikat untuk mainan Happy Meal kami, akan mengurangi sekitar 90% penggunaan plastik berbasis bahan bakar fosil murni dibandingkan dengan acuan tahun 2018" kata McDonald's dalam sebuah pernyataan.
Dalam beberapa tahun terakhir, rantai restoran cepat saji terbesar di dunia telah mencoba untuk menanggapi kritik terkait penggunaan plastik.
Pada tahun 2018, Mcdonald's mengatakan akan memungkinan daur ulang di semua restorannya pada tahun 2025.
Baca Juga: 11 Cara Sederhana Cegah Diabetes Melitus, Stop Merokok dan Banyak Minum Air Putih Ya
Perusahaan juga telah beralih ke bahan kemasan yang ramah lingkungan. Sesuai namanya, plastik murni harus selalu diproduksi baru bukannya didaur ulang. Sejak 1950-an, sekitar 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi, dan hanya sekitar 9% yang didaur ulang. bn/as (rtr/AP)