Diam-diam China juga Pasok Vaksin untuk Kelompok Anti-Junta Militer Myanmar

Rabu, 22 September 2021 | 16:11 WIB
Diam-diam China juga Pasok Vaksin untuk Kelompok Anti-Junta Militer Myanmar
Foto diambil tanggal 29 Juni 2021, sekelompok tenaga medis tengah mengangkat peti jenazah korban Covid-19 di salah satu wilayah Tedim, Myanmar. (Foto: Tedim POST/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China memainkan peran untuk dua belah pihak yang sedang berkonflik di Myanmar. Selain mengirim vaksin untuk junta militer, negara ini juga memasok kebutuhan yang sama pada kelompok anti-junta.

Menyadur France24 rabu (22/9/2021), Beijing sudah menyerahkan hampir 13 juta dosis kepada para jenderal, yang menggulingkan Aung San Suu Kyi pada Februari.

Junta tak sanggup menghentikan penyebaran virus corona dan menakut-nakuti pihak berwenang di sisi lain perbatasannya China, di mana para pejabat mengobarkan perang "nol kasus" terhadap Covid-19.

Jadi Beijing diam-diam mengirimkan ribuan vaksin, pekerja medis dan bahan bangunan untuk pusat karantina, kata beberapa kelompok anti-junta kepada AFP.

Baca Juga: Rusak Jeruji Besi, 9 Nelayan Myanmar Kabur dari Stasiun PSDKP Belawan

"Staf Palang Merah China kadang-kadang datang untuk membantu kami untuk mencegah pandemi Covid-19," kata Kolonel Naw Bu, juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Warga Myanmar harus mengantri berjam-jam demi mengisi tabung oksigen yang kosong. Tak hanya di Indonesia, krisis oksigen juga melanda Myanmar di tengah lonjakan kasus Covid-19. (Foto: AFP)
Warga Myanmar harus mengantri berjam-jam demi mengisi tabung oksigen yang kosong. Tak hanya di Indonesia, krisis oksigen juga melanda Myanmar di tengah lonjakan kasus Covid-19. (Foto: AFP)

"Tapi mereka tidak datang untuk tinggal di sini," tambah kolonel yang kelompoknya berjumlah ribuan dan menguasai wilayah perbukitan utara Myanmar yang kaya akan batu giok ini. "Mereka hanya datang sebentar dan kembali."

KIA adalah salah satu dari puluhan kelompok etnis pemberontak Myanmar. Banyak di antaranya yang menguasai petak-petak wilayah perbatasan terpencil.

Saat gelombang ketiga melanda dataran rendah Myanmar pada bulan Juli, KIA menginokulasi 10.000 orang di markas Laiza dengan bantuan China, kata Naw Bu.

Petugas kesehatan juga telah menyeberang dari China untuk mengirimkan masker dan pembersih tangan, tambahnya.

Baca Juga: Oposisi Myanmar Deklarasikan Perang Terbuka Melawan Junta Militer

Kelompok pemberontak Partai Kemajuan Negara Bagian Shan memvaksinasi 1.000 orang di daerah-daerah di bawah kendalinya dengan vaksin China, kata juru bicara pada AFP. Kelompok itu telah memesan setengah juta, tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI