Suara.com - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai memberikan kritikan kepada Ketua Umum PSI Giring Ganesha soal pernyataannya tentang Anies Baswedan.
Giring memberikan sindiran keras terhadap Anies Baswedan. Giring menilai Anies Baswedan tak dapat mengatasi permasalahan.
Tak hanya itu, Giring menyebut Anies memiliki rekam jejak sebagai pembohong.
"Pura-pura peduli, adalah kebohongan Gubernur Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024," ujar Giring dalam video berdurasi 4 menit 54 detik, dikutip Suara.com.
Baca Juga: Diperiksa KPK Hari Ini, Begini Tanggapan Anies Baswedan
Menanggapi kritikan Giring, Natalius Pigai ikut angkat bicara. Dirinya memberikan pembelaan untuk Anies Baswedan.
Natalius Pigai menyebut Anies Baswedan telah menjadi mesin perubahan sejak duduk di bangku kuliah.
"Siapa itu Giring? Kita tidak kenal. Anies sudah menjadi mesin politik dan mesin perubahan di negara ini sejak mahasiswa," cuit Natalius Pigai melalui akun Twitternya.
Lebih lanjut, dirinya membeberkan pengalamannya berada di satu panggung bersama Anies Baswedan.
Natalius Pigai menyebut Anies Baswedan merupakan sosok pemimpin yang memiliki kekuatan di hadapan ribuan massa.
Baca Juga: Usai Diperiksa, Anies Baswedan: Senang Sekali Bisa Bantu Tugas KPK
"Saya pernah satu panggung di Sumba; rakyat pernah lihat siapa yang punya magnet, kapasitas, kemampuan dan power di hadapan ribuan massa," jelasnya.
Sebut Anies Gagal
Sebelumnya bahkan Giring menyebut Anies sebagai contoh orang yang tidak bisa mengatasi krisis. Indikatornya merujuk pada cara Mantan Mendikbud tersebut membelanjakan uang rakyat selama Pandemi Covid-19.
"Gubernur Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Indikator utama dalam menilai kegagalan Gubernur Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta membelanjakan uang rakyat selama pandemi."
Bahkan, Giring juga menyebut Anies Baswedan mengabaikan penderitaan rakyat dan lebih memilih tidak membatalkan rencana agenda balapan mobil Formula E yang berbiaya hingga Rp 1 triliun.
"Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balapan mobil Formula E. Dan mengeluarkan Rp 1 triliun, Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu."
Unggahan dalam akun resmi akun PSI tersebut pun dibubuhi (caption) keterangan yang cukup provokatif.
"Anies pembohong. Jangan Sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian."
Unggahan tersebut pun langsung diserbu warganet yang meninggalkan jejak dalam kolom komentar.