Badut Berkeliaran di Lingkungan Sekolah, Orangtua Siswa Kewalahan

Selasa, 21 September 2021 | 13:49 WIB
Badut Berkeliaran di Lingkungan Sekolah, Orangtua Siswa Kewalahan
Ilustrasi badut (Pexels/sachin bharti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga pendidikan di Singapura sedang kewalahan dengan ulah badut yang berkeliaran di sekolah dan memberi ketakutan bagi beberapa siswa.

Menyadur Channel News Asia Selasa (21/9/2021), badut itu mendekati anak-anak di sekolah dasar dan beberapa laporan telah diterima oleh kantor polisi terkait hal ini.

Polisi tidak menyebutkan nama sekolah tapi Speech Academy Asia meminta maaf atas karyawannya yang mengenakan kostum badut di berbagai sekolah dasar.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria berpakaian badut di luar yang diduga Sekolah Dasar Temasek di Bedok South Avenue 3.

Baca Juga: Viral Aksi Gadis Kecil Asisteni Kakak yang Kerja jadi Badut, Warganet Tak Tega

Sekolah Tao Nan, yang terletak di Marine Parade, memberitahu orangtua siswa tentang orang-orang yang berpakaian seperti badut "yang berkeliaran di sekitar sekolah dan meminta (siswa) untuk mengikuti mereka".

Badut Harno (twitter.com/BadutHarno)
Ilustrasi badut Harno (twitter.com/BadutHarno)

Pesan yang beredar di media sosial juga menuduh bahwa orang-orang yang berpakaian badut menawarkan uang kepada anak-anak untuk mengikuti mereka.

Speech Academy Asia mengakui orang berpakaian badut itu adalah salah satu karyawannya, tapi mengelak timnya menawarkan imbalan uang dalam bentuk apa pun kepada anak-anak.

“Selain itu, promotor kami tidak membawa anak-anak keluar dari lingkungannya,” kata perusahaan itu di Facebook.

Sekolah ini gencar melakukan promosi karena kehiangan banyak siswa selama pandemi. Mereka pernah melakukan hal yang sama di mall, tapi dampaknya berbeda ketika dilakukan di sekolah.

Baca Juga: Momen Haru Ibu Badut Berteduh Sambil Suapi 2 Anak, Balita yang Digendong Kedinginan

"Kami berpikir untuk melakukannya di luar sekolah karena orang tua akan menjemput anak-anak mereka di sana. Kami hanya mencoba untuk menjalankan bisnis ... Tapi ternyata salah," kata direktur perusahaan, Kelvin Tan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI