Suara.com - Di sebuah lahan parkir di ibu kota Thailand berbagai tanaman sayur tumbuh di atap sejumlah taksi.
Pengetatan aturan terkait pandemic Covid-19 menyebabkan Kota Bangkok yang biasanya ramai kendaraan mendadak sepi. Situasi ini membuat para pengemudi taksi kehilangan pekerjaan.
Banyak pengemudi kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dan meninggalkan taksi mereka di lahan parkir. Jumlahnya sangat banyak dan berwarna-warni.
Sebuah perusahaan taksi melihat peluang dari pemandangan tersebut. Mereka menggunakan atap-atap kendaraan di lahan parkir sebagai lahan tanaman sayur, yang hasilnya diharapkan dapat memberi makan pengemudi taksi yang menganggur dan karyawan-karyawan lain.
Baca Juga: Kebut Vaksinasi Covid-19, Bangkok Akan Dibuka Kembali pada 15 Oktober
Baca juga:
- Buka pariwisata, Thailand diingatkan bisa ‘lebih parah dari Indonesia’
- Bercocok tanam di atap Masjid Jami Baitussalam, ikhlas untuk sosial dan 'kemakmuran masjid'
- Kisah sebuah desa di Bali yang berupaya bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan kembali bertani
Para pegawai Ratchaphruek Taxi Cooperative menciptakan taman mini dengan membentangkan kantong sampah hitam yang diikatkan pada bingkai bambu pada atas atap mobil. Bentangan tersebut lantas diisi dengan tanah.
Mereka kemudian menanam beragam tanaman sayur, termasuk cabai, mentimun, dan labu.
Inisiatif ini diharapkan dapat membantu para pengemudi dan, kalau ada sayuran sisa, bisa dijual ke pasar setempat.
Para pengemudi taksi di Bangkok biasanya mengandalkan wisatawan namun pengetatan syarat masuk ke Thailand membuat pemasukan mereka nyaris nol.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Bangkok Akan Dibuka Untuk Turis Mancanegara yang Sudah Divaksinasi
"Ini adalah pilihan terakhir kami," kata Thapakorn Assawalertkun, salah satu pemilik perusahaan kepada kantor berita AFP.
Dia menambahkan, banyak pengemudi masih berutang setoran.
"Menanam sayur pada atap mobil tidak akan merusak taksi karena sebagian besar sudah rusak sangat parah dan tidak bisa diperbaiki. Mesinnya rusak, bannya kempes. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan," pungkasnya.
Semua foto dilindungi hak cipta.