Jadi Sasaran Aksi Vandalisme, Pemprov DKI Copot Tugu Sepatu di Stasiun Sudirman

Senin, 20 September 2021 | 14:46 WIB
Jadi Sasaran Aksi Vandalisme, Pemprov DKI Copot Tugu Sepatu di Stasiun Sudirman
Jadi Sasaran Aksi Vandalisme, Pemprov DKI Copot Tugu Sepatu di Stasiun Sudirman. Suasana di sekitar Tugu Sepatu di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Minggu (19/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemasangan tugu sepatu di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat sempat mendapatkan sorotan publik. Bahkan instalasi itu juga sudah menjadi sasaran aksi vandalisme usai dicoret graffiti oleh orang tak dikenal.

Namun, sekarang ini tugu sepatu tersebut sudah tak ada. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah memutuskan untuk mencopot instalasi sepatu raksasa tersebut.

"Oh sudah di- takeout," ujar Kabid Ekonomi Dinas Parekraf DKI Jakarta Helma Dahlia saat dikonfirmasi, Senin (20/9/2021).

Pemasangan instalasi ini merupakan kerja sama dengan perusahaan lokal pembuat sepatu lokal, compass. Ada tiga lokasi yany dipasangi tugu sepatu ini.

Baca Juga: Duh! Baru Diresmikan, Tugu Sepatu di Sudirman Sudah Dicoret-coret

Helma menyebut dua instalasi di lokasi lainnya juga ikut dicopot.

"Sama (dua lokasi lain) di-takeout juga," katanya.

Kendati demikian, Helma menyebut pencopotan instalasi ini tidak ada hubungannya dengan vandalisme. Ia mengklaim sudah jadwalnya memang tugu sepatu itu untuk dicopot pada Minggu (19/9/2021).

"Karena sesuai, Compass kan sudah bikin rilis ya pelaksanaannya sampe hari Minggu 19 September 2021," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta angkat bicara soal dibuatnya tugu sepatu di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Instalasi ini ternyata didirikan bukan hanya demi sekadar mempercantik ibu kota semata

Baca Juga: Kecam Vandalisme di Tugu Sepatu, Wagub DKI: Itu Bagian dari Ikon Kota Jakarta

Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan pihaknya bersama Jakarta Experience Board (JXB) berkolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif sepatu lokal Compass, memasang instalasi sepatu raksasa bertajuk Xpresikan Warnamu di sejumlah titik di Jakarta.

Selain itu, instalasi sepatu raksasa ini menandai dimulainya rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021.

“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan oleh UNCTAD. Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif," ujar Gumilar kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Kegiatan ini juga diharapkan bisa memberikan dampak positif pada perekonomian ibu kota. Khususnya, bagi pelaku usaha lokal yang terdampak pandemi Covid-19.

"Tujuannya, untuk membangkitkan dan memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif di Jakarta untuk tetap berkreasi di tengah tantangan pandemi,” katanya.

Lebih lanjut, Gumilar menyebut melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mewujudkan pemulihan ekonomi nasional. Ia juga ingin Jakarta sebagai Kota Kolaborasi melalui kampanye kreatif di ruang publik DKI Jakarta serta menyukseskan city branding +Jakarta Kota Kolaborasi bisa juga diwujudkan.

"Dengan sinergitas yang efektif antara pemerintah bersama dengan seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta, diharapkan para pelaku ekonomi kreatif di Jakarta bisa bangkit dan pulih lebih cepat," katanya.

Untuk diketahui, instalasi sepatu XPRESI dari Compass akan dipajang di 3 titik pada 17 – 26 September 2021, yakni di Stasiun BNI City Taman Dukuh Atas, Lapangan Banteng, dan Alun-Alun Velodrome. Pembangunan instalasi ini merupakan inisiasi dari pelaku ekonomi kreatif yang bersifat non-budgeter APBD.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi dengan menyediakan ruang publik yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Jakarta.

Instalasi seni ini dilengkapi dengan QR code yang dapat dipindai, sehingga masyarakat dapat membaca surat terbuka yang ditujukan kepada para pejuang kreatif. Surat ini berisi ajakan kepada seluruh elemen, terutama para pelaku ekonomi kreatif untuk bisa melakukan pendekatan adaptasi, inovasi dan kolaborasi untuk dapat bertahan di masa sulit.

Instalasi yang hadir di Ibu Kota ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk membuat gerakan-gerakan kolaborasi yang lebih besar.

"Sehingga, Jakarta sebagai kota metropolitan, layak menjadi sebuah kanvas yang bisa dilukis oleh warga kota untuk berekspresi, berkreasi, dan berinovasi bersama," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI