Soal Surat Terbuka Napoleon Usai Aniaya Muhammad Kece, Polri: Tak Pengaruhi Penyidikan

Senin, 20 September 2021 | 09:51 WIB
Soal Surat Terbuka Napoleon Usai Aniaya Muhammad Kece, Polri: Tak Pengaruhi Penyidikan
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengepalkan tangan usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irjen Napoleon Bonaparte menyampaikan surat terbuka usai menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri. Dalam surat terbuka itu Napoleon mengungkap alasan dirinya melakukan penganiayaan lantaran tak terima agamanya dihina.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menegaskan surat terbuka yang disampaikan Napoleon tidak akan memengaruhi proses penyidikan. Dia memastikan kasus ini akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Surat terbuka tak pengaruh pada proses penyidikan," kata Andi kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Muhammad Kece telah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri. Laporan ini teregistrasi dengan Nomor: LP:0510/VIII/2021/Bareskrim, tertanggal 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Surat Terbuka Berisi Pernyataan Tak Terduga Napoleon Bonaparte

Penganiayaan yang dilakukan Napoleon terhadap Muhammad Kece dikabarkan terjadi di Rutan Bareskrim Polri. Keduanya merupakan sesama tahanan Rutan Bareskrim Polri atas kasus berbeda. Napoleon ditahan atas kasus korupsi penghapusan red notice Djoko Tjandra. Sedangkan, Muhammad Kece ditahan atas kasus penodaan agama.

Tak hanya menganiaya, Andi menyebut Napoleon juga melumuri Muhammad Kece dengan kotoran manusia.

"Ada beberapa saksi yang menjelaskan, dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku," beber Andi.

Tak Terima Agama Dihina

Belakangan, lewat surat terbuka Napoleon telah mengakui perbuatannya itu. Dia berdalih melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece karena tak terima agama Islam dihina.

Baca Juga: Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece, Polisi Periksa Tahanan hingga Sipir Penjara

"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Alquran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata Napoleon dalam surat terbukanya, Minggu (19/9/2021).

Berkenaan dengan itu, Napoleon menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Akhirnya, saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap Kece apapun resikonya," tutup surat Napoleon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI