Profil Irjen Napoleon Bonaparte yang Diduga Beri Bogem Muhammad Kece

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 19 September 2021 | 20:58 WIB
Profil Irjen Napoleon Bonaparte yang Diduga Beri Bogem Muhammad Kece
Profil Irjen Napoleon Bonaparte yang Diduga Beri Bogem Muhammad Kece - Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengepalkan tangan usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil Irjen Napoleon Bonaparte, nama yang sempat mengemuka beberapa waktu lalu terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra ini kembali naik ke media. Kali ini, ia diduga melakukan penganiayaan pada rekan satu sel nya, Muhammad Kece.

Kabar tersebut membuat profil Irjen Napoleon Bonaparte kemudian banyak dicari. Publik merasa penasaran siapa Irjen Napoleon Bonaparte sebenarnya?

Berikut ini kami sajikan profil Irjen Napoleon Bonaparte yang diduga beri bogem ke Muhammad Kece.

Profil Irjen Napoleon Bonaparte

Baca Juga: Tulis Surat, Irjen Napoleon Ungkap Alasan Aniaya Muhammad Kece

Lahir pada 26 November 1965, Irjen Napoleon Bonaparte merupakan perwira tinggi polisi yang lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1988 silam.

Karier Irjen Napoleon Bonaparte

Kariernya sebagai anggota kepolisian nampaknya mulai menanjak pesat setelah ia menjabat sebagai Kapolres Ogan Komering Ulu, terhitung sejak tahun 2006 silam.

Dalam waktu dua tahun, beliau dipercaya menjabat Wakil Direktur Reskrim Porla Sumatera Selatan. Selang setahun ia didapuk untuk mnejadi Direktur Reskrim Polda DIY. Untuk ukuran seorang anggota kepolisian, karirnya sangat cemerlang.

Tahun 2011 menjadi tahun dimana ia dipanggil ke Markas Besar POLRI untuk menjabat Kasubdit III Dittipidum Bareskrim POLRI. Baru setahun ia kemudian kembali dipercaya memegang jabatan penting, yakni Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim POLRI.

Baca Juga: Pengamat: Kekerasan Antar Tahanan di Rutan Tunjukan Upaya Preventif Sangat Lemah

Singkat cerita ia kemudian mendapat kenaikan pangkat pada 2020, dari Brigjen menjadi Irjen, tepatnya pada Februari 2020 lalu. Namun pangkat yang tinggi ini justru mendatangkan petaka, manakala ia diduga melakukan kelalaian pengawasan pada bawahannya sehingga terbit penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra.

Kasus Penghapusan Red Notice Buronan Djoko Tjandra

Proses hukum berjalan, dan jenderal polisi ini dijatuhi vonis 4 tahun penjara atas kesalahannya ini. Baru-baru ini, kemudian ia kembali menemui masalah di bui lantaran diduga melakukan penganiayaan pada rekan satu selnya, Muhammad Kece.

Jika ditilik, sebenarnya karir seorang polisi lulusan AKPOL ini sangat baik, dari satu divisi ke divisi lain dengan terus mengalami kenaikan pangkat yang signifikan. Namun nasib tak bisa dilawan, akhirnya beliau juga menemukan jalan terjal, bahkan masalah di dalam bui.

Berselisih dengan Muhammad Kece 

Informasi tentang dugaan penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte kepada Muhammad Kece  dibenarkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andriyanto. 

"Sudah tahu bertanya pula," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (18/9/2021).

Untuk diketahui, kasus Irjen Napoleon Bonaparte terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra. Sementara Muhammad Kece adalah tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Agus menyebut, kekinian kasus penganiayaan itu diproses oleh penyidik. Dalam hal ini, lanjut Agus, Polri akan bersikap profesional dalam melakukan pengusutan.

"Sudah diproses sidik, pelaku sesama tahanan. Korban saat itu di ruang isolasi. Pascakejadian proses langsung berjalan," sambungnya.

Nah, itu tadi sedikit profil Irjen Napoleon Bonaparte yang bisa kami bagikan, terkait karirnya yang cukup cemerlang.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI