Polisi Sebut Korban Penembakan di Tangerang Juga Dikenal sebagai Paranormal

Minggu, 19 September 2021 | 20:28 WIB
Polisi Sebut Korban Penembakan di Tangerang Juga Dikenal sebagai Paranormal
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers terkait balap liar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/9/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut bahwa korban penembakan oleh orang tak dikenal di Pinang, Tangerang, merupakan ahli pengobatan alternatif atau paranormal.

Yusri mengatakan, korban bernama Alex atau Armand ini sudah 20 tahun membuka jasa pengobatan alternatif.

Namun, korban penembakan di Tangerang itu juga dikenal sebagai Ketua Majelis Taklim di masjid setempat, sehingga kerap dipanggil ustaz.

"Memang dia adalah Ketua Majelis Taklim di kompleknya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif atau paranormal," kata Yusri, Minggu (19/9/2021).

Baca Juga: Selidiki Temuan Proyektil Peluru Penembakan Ustaz, Puslabfor Polri Turun Tangan

Setelah kejadian itu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit RS Mulya, Pinang, Kota Tangerang. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.

"Korban di bawa ke Rumah Sakit Mulya Adapun Identitas korban inisial A. Yang bersangkutan meninggal dunia," ucapnya.

Hingga saat ini, Polres Metro Tangerang dibantu Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus penembakan di Tangerang tersebut.

Ilustrasi penembakan. (Antara)
Ilustrasi penembakan. (Antara)

Pihaknya juga lagi menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit.

"Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP. Sekarang kami lagi menunggu hasil autopsi dari rumah sakit kemudian hasil lab proyektil," tandasnya.

Baca Juga: Warga Kaget, Ustaz Alex Dikenal Baik Kenapa Meninggal Ditembak?

Ketua RW 05, Ahmad Mangku menjelaskan awal mula peristiwa mengerikan tersebut. Berawal dari Alex pulang salat Maghrib dengan anaknnya (5).

Ketika itu, ada dua pria duduk di dekat warung tepat beberapa meter dari kejadian, ia menggunakan atribut ojek online (Ojol).

"Jadi pelaku sudah tiga hari duduk terus di warung. Orang (pelaku) beli es, itu ada dua orangnya. Motornya diparkir kira-kira radius 20 meter," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Minggu (19/9/2021) dini hari.

"Saat kejadian, anak itu melihat pria dengan jaket baju hijau atau ojek online," tambahnya.

Ketua RW 05 Ahmad memberi kesaksian atas kejadian penembakan Ustaz Armand di Pinang. [Suara.com/ Muhammad Jehan Nurhakim]
Ketua RW 05 Ahmad memberi kesaksian atas kejadian penembakan Ustaz Armand di Pinang. [Suara.com/ Muhammad Jehan Nurhakim]

Ahmad menerangkan, setelah anaknya masuk ke dalam rumah, terdengar suara seperti petasan. Ketika dilihat, ternyata ayahnya yang mengalami luka tembakan.

"Pas dia (anaknya) masuk dengar suara petasan. Terus (korban) teriak 'gua ditembak, gua kena tembak' anak itu lihat orang (pelaku) lari," kata Ahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI