Suara.com - Sebuah surat botol berusia 38 tahun dari Jepang ditemukan oleh seorang bocah di pantai Hawaii, setelah mengarungi lautan 4.000 mil jauhnya.
Menyadur The Sun Sabtu (18/9/2021), surat botol tersebut ditemukan oleh bocah sembilan tahun bernama Abbie Graham di Paradise Park, Keaau.
Abbie menemukan surat botol tersebut ketika sedang berlibur di pantai bersama keluarganya. Ia menemukan botol itu dalam keadaan terendam lumpur.
"Botol itu terjebak di lumpur dan saya mengambilnya dan saya memberikannya kepada ayah," ujar Abbie kepada Hawaii Tribune-Herald.
Baca Juga: Eks Member IZ*ONE Miyawaki Sakura Siap Luncurkan Produk Kecantikan
Abbie mengungkapkan jika ia pertama kali menemukan surat botol itu sangat kotor. Ia bahkan menyebut botol itu berbau seperti kucing basah.
Ayah Abbie awalnya mengira jika ia hanya menemukan sebuah sampah dari pantai dan menolak untuk membukanya.
"Saya pikir itu sampah dan dia pikir itu harta karun," ujar ayah bernama John Graham.
"Beberapa hari kemudian kami membukanya dan itu ternyata surat dari Jepang," ungkapnya.
Setelah membuka botol, Abbie dan ayahnya menemukan sepucuk surat yang telah dilemparkan ke laut pada tahun 1984.
Baca Juga: Punya Sistem Kesehatan Jempolan, Penduduk Centenarian Jepang Bertambah 6.000 dalam Setahun
Surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Jepang, secara menakjubkan masih dalam keadaan utuh dan bisa terbaca.
Vice melaporkan jika isi surat tersebut menjelaskan bahwa botol itu adalah bagian dari proyek klub ilmu alam di Sekolah Menengah Atas Choshi Prefektur Chiba.
Dikatakan botol ini dibuang ke lepas pantai Choshi, Jepang, pada Juli 1984 dan meminta siapa pun yang menemukannya memberi tahu sekolah.
Abbie segera mengirim surat itu kembali ke Jepang, beserta foto dirinya dan saudara perempuannya sedang makan sushi.
"Para siswa senang mendapatkan surat itu kembali," kata Jun Hayashi, wakil kepala sekolah SMA Choshi kepada Vice.
"Meskipun siswa sekolah menengah pada saat itu telah lulus, surat itu tetap menyenangkan bagi siswa saat ini," sambungnya.
Pada tahun 1980-an, siswa sekolah menengah di Chosi melemparkan 750 botol ke laut sebagai bagian dari proyek ilmu pengetahuan alam.
Belasan tahun berikutnya, mereka menerima laporan 50 botol yang ditemukan di Jepang, Filipina, China, bahkan hingga Amerika Serikat.
Namun setelah tahun 2002, sekolah tersebut tidak mendengar adanya temuan lagi dan klub sains tersebut dibubarkan pada tahun 2007.
Mayumi Kandu, mantan anggota klub tersebut, mengatakan dia terkejut mendengar temuan surat terbaru itu.
"Itu membawa banyak kenangan nostalgia ketika saya masih seorang siswa sekolah menengah," kata pria yang saat ini berusia 54 tahun itu.
"Saya sangat berterima kasih kepada gadis yang mengambil botol itu, kepada sekolah lama saya yang telah membuat proyek ini, dan kepada semua orang," pungkasnya.