Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece, Polisi Selidiki Keterlibatan Pihak Lain

Sabtu, 18 September 2021 | 15:06 WIB
Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece, Polisi Selidiki Keterlibatan Pihak Lain
Ekspresi terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bareskrim Polri mengakui Irjen Napoleon Bonaparte adalah sosok yang diduga menganiaya Muhammad Kece, tersangka kasus dugaan penistaan agama. Terkini, polisi tengah mendalami ihwal adanya keterlibatan pihak lain.

"(Terlapor) Napoleon Bonaparte. Penyidik sedang mendalami apakah dilakukan sendiri atau ada yang membantu," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).

Hanya, belum diketahui secara pasti motif dari eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri yang tersandung kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra melakukan penganiayaan.

Andi hanya menjelaskan, pihaknya telah memeriksa 3 saksi  dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Ya 3 saksi, semuanya napi," sambungnya.

Informasi soal nama Napoleon selaku sosok yang menganiaya Kece dibenarkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andriyanto. "Sudah tahu bertanya pula," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (18/9/2021).

Agus menyebut, kekinian kasus penganiayaan itu diproses oleh penyidik. Dalam hal ini, lanjut Agus, Polri akan bersikap profesional dalam melakukan pengusutan.

"Sudah diproses sidik, pelaku sesama tahanan. Korban saat itu di ruang isolasi. Pascakejadian proses langsung berjalan," sambungnya.

Sebelumnya, informasi penganiayaan itu dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. 

Baca Juga: Muhammad Kece Ternyata Dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte di Dalam Sel

"Betul, dia (terduga pelaku) adalah salah satu tahanan di Bareskrim dan yang melakukan penganiayaan diduga sesama tahanan," kata Rusdi kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI