Suara.com - Taliban mengganti Kementerian Urusan Perempuan dengan Kementerian Kebajikan meskipun sudah berjanji akan menjadi kelompok yang lebih moderat.
Menyadur France24 Sabtu (18/9/2021), Taliban pada hari Jumat dilaporkan mulai mengganti atribut di gedung Kementerian Perempuan.
Pasukan Taliban pada Jumat dilaporkan mulai memasang tanda yang bertuliksn Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di gedung lama Urusan Perempuan di kota Kabul.
Pada hari yang sama, para perempuan menggelar aksi protes di depan gedung Urusan Perempuan dan mengungkapkan jika mereka kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Selesai Akhir Tahun, Pembangunan Bendungan Margatiga di Lampung Timur Telan Rp 846,65 M
Hingga saat ini belum ada pejabat Taliban yang memberikan komentar terkait laporan tersebut atau aksi protes yang terjadi.
Laporan penggantian kementerian tersebut muncul setelah Taliban tidak mengizinkan wanita untuk bekerja.
Taliban juga tidak melibatkan perempuan ke dalam kabinet pemerintahannya yang diumumkan pada dua minggu lalu.
Kelompok tersebut berdalih jika perempuan tidak harus terlibat di dalam kabinet karena memiliki kewajiban untuk melahirkan.
Sejak kembali berkuasa pada 15 Agustus 2021, Taliban tidak menunjukkan kecenderungan untuk menghormati hak-hak perempuan.
Baca Juga: Sejarah Hari Perhubungan Nasional 17 September
Ketika ditekan oleh berbagai pihak, para pejabat Taliban mengatakan jika telah memerintahkan perempuan Afghanistan untuk tinggal di rumah.
Selama Taliban berkuasa 1996-2001, perempuan dilarang keluar rumah tanpa ditemani oleh kerabat laki-laki mereka.
Petugas dari Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan dilaporkan akan menghukum cambuk wanita yang kedapatan keluar rumah sendirian.
Kementerian tersebut juga bertugas memastikan warga untuk menerapkan kewajiban umat Muslin seperti menghadiri shalat di masjid, dan tidak boleh mencukur janggut untuk pria.