Suara.com - Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menyambut positif acara festival lomba mural dengan hadiah berupa piala Kapolri yang digelar Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri.
Habiburokhman mengatakan lomba mural yang digelar Polri merupakan hal bagus, menyusul adanya polemik mural yang belakangan terjadi. Menurutnya, mural yang seperti beredar sejak kemarin juga tidak memiliki masalah, termasuk mengenai konten.
Hanya saja Habiburokhman menekankan agar pelaksanaan lomba mural nantinya bisa dilakukan dengan tertib, yakni tidak dilakukan disembarang lokasi.
"Perlu diingat lokasi pembuatannya (mural). Jangan di lokasi umum ya. Tentu akan timbulkan gangguan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Habiburokhman menyarankan peserta lomba mural sebaiknnya menggunakan media di tempat pribadi, semisal rumah tinggal bukan di tempat publik.
"Boleh membuat mural misal di rumah sendiri. Atau di sebuah tempat yang anggota masyarakat tidak keberatan dng adanya mural tesebut. Itu kan permanen pakai cat, kita tahu masyarakat kita kan beragam. Begitu juga aspirasi politiknya," tutur Habiburokhman.
Polri Gelar Lomba Mural
Seni mural belakangan menjadi perhatian banyak kalangan usai keberadaannya viral lantaran pesan yang disampaikan dinilai mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Gara-gara itu, mural kritik yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia dihapus aparat. Bahkan pembuatnya sempat diburu polisi.
Berbagai macam mural dibuat untuk menyampaikan aspirasi, meski banyak kalangan yang tak setuju dengan tindakan tersebut. Sampai ada yang menyatakan dihubungkan dengan politik oposisi.
Baca Juga: Polisi Bakal Gelar Lomba Mural Piala Kapolri, Publik Mewanti-wanti
Salah satu mural yang menjadi perhatian adalah mural bergambar wajah diduga Presiden Jokowi dengan mata tertutup bertuliskan 404: Not Found.