Sakit Kepala saat WFH Bisa Terjadi Akibat Dehidrasi, Berapa Banyak Air yang harus Diminum?

Jum'at, 17 September 2021 | 09:00 WIB
Sakit Kepala saat WFH Bisa Terjadi Akibat Dehidrasi, Berapa Banyak Air yang harus Diminum?
Ilustrasi air minum. (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pandemi Covid-19, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan untuk memutus rantai penyebaran. Salah satunya dengan memberlakukan pembatasan mobilitas warga, yang saat ini disebut sebagai pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Saat PPKM, seluruh aktivitas masyarakat dipantau, termasuk kegiatan sekolah dan perkantoran, tidak diperkenankan untuk dijalankan seperti saat sebelum pandemi. Ketika kegiatan dilakukan di rumah, maka berbagai kesibukan “pindah ke rumah”.

Bagi mereka yang bekerja dari rumah alias work from home (WFH), maka kegiatannya sangat mungkin bertambah. Selain bekerja untuk keperluan kantor, fokus pun jadi terbagi untuk mendampingi anak yang juga melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), mengurus rumah, dan lainnya.

Penumpukan kegiatan seringkali malah membuat seseorang malas untuk melakukan kegiatan yang sebenarnya sangat penting bagi tubuh, misalnya makan dan minum. Padahal dimanapun, asupan makanan dan air yang cukup merupakan hal yang wajib dipenuhi.

Baca Juga: Jaga Perut Rata dan Sehat, Tambahkan 5 Bahan Alami Ini pada Air Minum Anda

Sekali dua kali, waktu makan dan minum yang terlewatkan mungkin tak banyak berpengaruh bagi tubuh. Namun lama-kelamaan akan membuat metabolisme dan fungsi tubuh terganggu, sehingga akan menimbulkan keluhan kesehatan.

Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang melewatkan minum air putih. Gejala awal dehidrasi biasanya berupa rasa haus, mulut terasa kering dan lengket. Bila hal ini tak mendapat perhatian, maka gejala akan bertambah, yaitu warna urine menjadi lebih pekat atau gelap, mengantuk, merasa lelah, sakit kepala atau migrain.

Pada sebuah kesempatan, dokter spesialis gizi klinik, dr Fiastuti Isbandi Witjaksono menyebutkan, seseorang mengeluarkan cairan dari tubuh sekitar 1.300-3.500 mililiter per hari, tergantung kondisi dan aktivitas tubuh. Cairan tidak hanya keluar dalam bentuk air seni, tetapi juga dalam bentuk keringat melalui kulit dan melalui saluran napas.

Menurut dr. Fiastuti, ruangan ber-AC akan memicu rasa haus yang semakin cepat. Ruangan ber-AC memiliki kelembapan yang rendah, sehingga memicu pengeluaran cairan dari tubuh. Saat kelembapan udara rendah, maka penguapan air melalui kulit menjadi lebih banyak.

Berbagai penelitian menunjukkan, sakit kepala menjadi salah satu gejala dehidrasi paling umum. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Naila A Shaheen dan kawan-kawan, disebutkan bahwa 40 persen partisipan mengalami sakit kepala akibat dehidrasi. Penelitian ini melibatkan 393 orang, dan hasil penelitian telah dipublikasikan dalam “Public Knowledge of Dehydration and Fluid Intake Practices: Variation by Participants’ Characteristics” 2018.

Baca Juga: Adakah Perbedaan Antara Air Minum Biasa dengan Air Oksigen? Ini Faktanya!

Sebuah penelitian lain berjudul “A Randomized Trial on The Effects of Regular Water Intake in Patients with Recurrent Headaches”, yang dimuat dalam jurnal Family Practice edisi 29 terbitan Agustus 2012 menyebut, sebanyak 102 laki-laki yang minum air tambahan sebanyak 1,5 liter per hari mengalami penurunan signifikan terhadap keluhan migrain.

Jumlah konsumsi air putih yang disarankan para pakar kesehatan rata-rata 8 gelas per hari, benarkah?

Baru-baru ini Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board menyebutkan secara spesifik jumlah air putih yang harus dikonsumsi. Menurut lembaga tersebut, perempuan membutuhkan 2,7 liter per hari atau setara dengan 11,5 gelas air, sementara kebutuhan air minum untuk laki-laki adalah 3,7 liter air putih, atau setara dengan 15,5 gelas air putih sehari.

Anda bisa mempercayakan konsumsi air kepada Le Minerale. Le Minerale merupakan produk air mineral dalam kemasan yang diproduksi oleh PT Tirta Fresindo Jaya, salah satu anak perusahaan dari Mayora Group. Le Minerale dikemas secara khusus dan disegel, sehingga aman dari pemalsuan dan menjaga kandungan mineralnya tetap utuh sampai ke tangan konsumen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI