Ekstensifikasi Pertanian: Pengertian dan Caranya

Dany Garjito Suara.Com
Kamis, 16 September 2021 | 18:05 WIB
Ekstensifikasi Pertanian: Pengertian dan Caranya
Ekstensifikasi Pertanian: Pengertian dan Caranya. Ilustrasi pertanian
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki tanah yang subur dan lahan pertanian yang cukup luas. Sebagai negara agraris Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan hasil panen. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan ekstensifikasi pertanian.

Sebenarnya ada banyak cara untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di antaranya intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi, mekanisasi, hingga ekstensifikasi. Ekstensifikasi Pertanian menjadi salah satu cara yang kerap ditempuh sebagai upaya meningkatkan produksi. 

Menurut KBBI, ekstensifikasi adalah perluasan. Dalam bidang pertanian, istilah tersebut merujuk pada perluasan areal pertanian ke wilayah yang sebelumnya belum dimanfaatkan manusia. 

Dalam artikel penelitian berjudul "Upaya Petani Meningkatkan Produksi Padi Di Desa Tabihi Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan" yang disusun oleh Gusti Thamrin Ihsan, Deasy Arisanty , Ellyn Normelani (2016), ekstensifikasi pertanian merupakan cara perluasan lahan dengan mencari lahan-lahan baru. 

Baca Juga: Uji Coba Drone Untuk Pertanian

Pemerintah biasanya membuat program ekstensifikasi pertanian yang bisa dilaksanakan oleh para petani. Namun program tersebut juga bisa dilakukan secara mandiri tetapi masih dengan pengawasan dari pemerintah. 

Ekstensifikasi pertanian bertujuan  mengatasi kekurangan lahan produktif pertanian. Penambahan lahan diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi. 

Tidak sembarangan, perluasan lahan dilakukan dengan memilih lahan yang memiliki potensi pertanian.

Ada beberapa cara ekstensifikasi pertanian yang sering dilakukan di Indonesia, yakni sebagai berikut:

1. Pembukaan hutan baru

Baca Juga: Akibat Aksi Suroto, Presiden Jokowi Panggil Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan

Cara ini dilakukan dengan membuka hutan yang masih tertutup dan mengubahnya menjadi lahan pertanian. Pembukaan hutan sebenarnya telah dilakukan oleh masyarakat terdahulu. Contohnya melalui cara bertani nomaden yang membuka hutan untuk ditanami sayur, buah, dan tanaman obat.

2.  Membuka lahan kering

Lahan kering merupakan tanah dengan kondisi tandus atau kurang subur karena kekurangan unsur hara. Namun bahan jenis ini bisa dimanfaatkan sebagai lahan baru untuk pertanian. Caranya dengan menanam tanaman yang meningkatkan kesuburan tanah, seperti kacang-kacangan. Tanah tandus juga bisa diberi air dan pupuk yang cukup agar menjadi lebih subur.

3.  Membuka lahan gambut

Lahan gambut biasanya terletak di wilayah rawa-rawa.  Lahan gambut memiliki karakter basah karena tersusun dari timbunan sisa-sisa materi organik dari pohon maupun rumput. 

Dengan kondisi tersebut sebenarnya lahan gambut cocok untuk ditanami jenis sayuran seperti kangkung, genjer, selada air, hingga padi. 

Meski bisa meningkatkan produksi pertanian, ekstensifikasi juga memiliki dampak negatif kepada lingkungan.  Misalnya pemanasan global dan kerusakan ekosistem. 

Tindakan membakar hutan untuk membuka lahan dapat menyebabkan punahnya flora dan fauna tertentu. Kualitas udara juga bisa memburuk akibat asap yang ditimbulkan dari pembakaran. 

Oleh karenanya, laksanakan lah ekstensifikasi pertanian dengan cara bijak dan sesuai dengan aturan pemerintah.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI