Infografis
Suara.com - Suara Isa (38) serak sambil menahan tangis, saat menceritakan almarhum adik kandungnya Mohammad Ilham (36), salah satu korban kebakaran di Lapas Tangerang.
Kata dia, bersamaan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari lalu, dirinya merasakan sakit seperti terbakar di bagian leher hingga kepalanya.
“Saya ada tanda-tanda. Jam setengah dua saya merasa kebakar. Kepala saya seperti kebakar, panas. Benar-benar kayak orang kebakar. Itu selesainya sampai setengah tiga (dini hari),” kata Isa saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2021).
Karena melihat kondisi itu, istrinya sempat kebingungan, sebab beberapa jam sebelumnya Isa tampak dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Terungkap! Samuel Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Ternyata WNA Nigeria
“Istri saya bilang istigfar,” ujar Isa.
Namun belakangan, pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, dia mendapat kabar. Adiknya Ilham menjadi salah satu korban meninggal akibat kebakaran.
Isa pun berkesimpulan rasa sakit yang dialaminya saat itu adalah kontak batin dengan sang adik.
“Pas kejadian itu saya bisa merasakan, pasti dia menyebut nama saya, pas dia kebakar itu. Pasti dia menyebut nama saya, karena saya ngerasain. Saya merasakan,” ujar Isa.
Kekinian setelah delapan hari berada di Rumah Sakit Polri, jenazah Ilham telah teridentifikasi dan rencananya akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat pada hari ini Kamis (16/9).
Baca Juga: Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi Periksa Petugas LP hingga Tahanan
Diketahui, dari 41 jenazah yang dibawa ke RS Polri, seluruhnya telah teridentifikasi, sekitar 38 jenazah telah diserahkan ke keluarganya masing-masing.
Pada Rabu (8/9) dini hari lalu sekitar pukul 01.45 WIB, kebakaran terjadi di Lapas Klas I Tangerang, Banten.
Dalam tragedi di lapas itu, 41 narapidana dilaporkan tewas terbakar. Kemudian delapan orang mengalami luka berat dan 73 orang luka ringan. Namun belakangan diketahui, korban meninggal bertambah tujuh orang. sehingga totalnya menjadi 48 jiwa.
