Undang Pemred ke Istana, Jokowi Bahas Penanganan Covid-19 hingga Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 15 September 2021 | 23:05 WIB
Undang Pemred ke Istana, Jokowi Bahas Penanganan Covid-19 hingga Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Jokowi di hadapan Forum Rektor Perguruan Tinggi Indonesia di UNS Surakarta. [YouTube Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang 12 Pemimpin Redaksi Media Massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021). Salah satu Pemimpin Redaksi yang hadir yakni Pemred Berita Satu Media Holdings, Primus Dorimulu.

Primus mengatakan dalam pertemuan dengan Jokowi membahas banyak hal, termasuk penanganan Covid-19. Primus mengatakan Jokowi sempat menyampaikan bahwa dengan dukungan seluruh masyarakat, pemerintah berhasil menurunkan pandemi Covid-19.

"Yang pada tanggal 15 Juli 2021 itu kan positif harian di atas 155 ribu, turun 92 persen pada 14 September data kemarin. Jadi itu pencapian luar biasa. Kemudian, positivity rate sempat di atas 40-50 persen sekarang sudah di bawah 4 persen malah," ujar Primus usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Kemudian terkait perkembangan kasus aktif dan keterisian tempat tidur yang juga menurun.

Baca Juga: Pemuda Inspiratif Banten, Tatang Bisnis Rental Kamera untung Besar saat Pandemi COVID-19

"Kasus aktif yang pernah di atas 550 ribu, sekarang di bawah 100 ribu. BOR makin bagus ya, di rumah sakit, maupun di wisma atlet," tutur dia.

Selain itu Jokowi kata Primus, juga menekankan kepada pemimpin redaksi untuk tidak lengah meskipun angka kasus menurun.

Kepala Negara juga mengingatkan mengenai protokol kesehatan meski pemerintah menggencarkan vaksinasi.

"Bapak presiden menyampaikan kepada kami para pemimpin redaksi, angka penurunan ini jangan sampai kita lengah. Masyarakat Indonesia lengah sehingga tidak memerhatikan protokol kesehatan," kata Primus.

"Walaupun kita gencar meningkatkan vaksinasi untuk mewujudkan herd immunity, tetapi yang nomor satu yang harus kita jaga penerapan protokol kesehatan. Pakai masker kita mencuci tangan, kita menjaga jarak. Itu yang paling utama, karena kita tidak tahu ke depannya," sambungnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jutaan Tentara China Masuk Indonesia Atas Restu Jokowi?

Lebih lanjut, Primus menyampaikan kalau Jokowi memberikan perhatian terhadap masa libur panjang pada akhir tahun ini. Pasalnya ada beberapa even keagamaan seperti Natal, Tahun Baru, hingga Lebaran.

Karena itu pemerintah tak ingin terjadi kenaikan kasus saat hari libur.

"Pemerintah tidak mau lagi mengulangi perisitiwa seperti 3, 4 kali sebelumnya kita pernah liburan sekolah, kemudian liburan akhir tahun natal dan tahun baru. Kemudian pasca 2021, kemudian lebaran. Jadi kita tidak mau mengulangi lagi, mudah-mudahan bisa turun," kata Primus.

Dalam kesempatan tersebut, Primus menyebut Jokowi optimis mengenai pertumbuhan ekonomi. Kepala Negara juga sempat memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi berada di level 4 persen.

"Setelah kita mencapai 7,07 persen di kuartal ke II 2021, bapak presiden yakin karena kita berhasil menurunkan pandemi berarti kita sudah bisa gas. PPKM sudah bisa dilonggarkan sekarang untuk level 3. Jadi pada paruh kedua September ini ekonomi sudah bisa kembali aktif ya. Diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III, diperkirakan bapak presiden, 4 persen +- plus minus," katanya.

Lebih lanjut, Primus menyebut hal lain yang dibahas Jokowi bersama 12 Pemred yakni visi kedepan pemerintah, termasuk transformasi digital hingga Ibu Kota baru.

"Visi ke depan, termasuk kita transformasi digital. Kita menerapkan ekonomi hijau dan kemudian disampaikan juga bagaimana ibu kota baru yang tetap menjadi wacana dan akan direaliasikan oleh pemerintah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI