Kerajaan Demak: Sejarah dan Raja-raja

Dany Garjito Suara.Com
Rabu, 15 September 2021 | 18:56 WIB
Kerajaan Demak: Sejarah dan Raja-raja
Masjid Jami'Baitul Mu'minin, Desa Grogol, Kecamatan Karangtengah, Demak [suara.com/Dafi Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Kerajaan tersebut terbentuk pada akhir masa kejayaan Majapahit di pulau Jawa. Pendirinya juga seorang pangeran dari Majapahit. Berikut sejarah dan pemimpin kerajaan Demak dirangkum dari berbagai sumber.

Mulanya kerajaan Demak merupakan sebuah wilayah dalam kekuasaan Majapahit. Namun, setelah kerajaan besar itu runtuh Demak melepaskan diri dari Majapahit dan menjadi sebuah kerajaan. Kerajaan Demak berdiri pada awal abad ke-16. Kerajaan tersebut didirikan oleh Raden Patah, putra Mahkota kerajaan Majapahit.

Raden Patah merupakan putra Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit sebelum runtuh. Sang Ibu bernama Siu Ban Ci, seorang wanita berdarah Cina yang menganut agama Islam. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Pulau Jawa. Hal tersebut tidak lepas dari peran Walisongo yang menyebarkan Islam hingga ke pelosok-pelosok desa.

Selain itu, Kerajaan Demak juga terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Lokasi yang cukup strategis karena berada di tengah jalur pelayaran di Nusantara. Demak juga memiliki pelabuhan yang besar yang membuat perekonomiannya tumbuh dengan baik.

Baca Juga: Tari Serimpi: Sejarah, Makna dan Pola Lantainya

Sebagai sebuah kerajaan besar, peninggalan Demak masih bisa dilihat sampai saat ini salah satunya Masjid Agung Demak. Masjid tersebut didirikan pada tahun 1479 masehi oleh Raden Patah yang terletak di Kauman Demak Jawa tengah.

Raja-raja Demak

Raden Patah menjadi pemimpin Kerajaan Demak 1500 hingga 1518 Masehi. Kemudian dilanjutkan oleh keturunannya.

  1. Raden Patah
    Dalam kepemimpinan Raden Patah, Demak berkembang menjadi sebuah kerajaan Islam yang besar. Islam berkembang sangat pesat di Pulau Jawa. Wilayah kekuasaannya pun luas dan berhasil menguasai pelabuhan-pelabuhan penting, seperti pelabuhan Jepara, Gresik, Tuban, Sedayu, dan Jaratan.
  2. Pati Unus
    Setelah Raden Patah meninggal, singgasana kerajaan Demak diserahkan kepada Pati Unus. Ia dikenal sebagai panglima perang yang pemberani dan bergelar Pangeran Sabrang Lor. Ia bertahta dari  1518 hingga 1521 Masehi dan wafat dalam pertempuran di Malaka.
  3. Sultan Trenggono
    Pati Unus wafat dan digantikan oleh Sultan Trenggono yang merupakan adiknya karena tidak memiliki seorang anak. Sultan Trenggono bertahta pada tahun 1521 – 1546 M. Pada masanya Kerajaan Demak mencapai kejayaannya.
  4. Sunan Prawoto
    Sunan Prawoto naik tahta menggantikan ayahnya Sultan trenggono. Namun pada masa kepemimpinannya kerajaan Demak sedang dalam masa kemunduran. Bahkan terjadi konflik saudara antara pangeran surowiyoto dan sultan trenggono.
  5. Arya Penangsang  
    Dia Penangsang membunuh sunan Prawoto kemudian naik tahta menjadi raja kelima Demak pada tahun 1547. Namun masa kekuasaannya tidak lama karena terjadi penolakan dari para Adipati Kerajaan Demak.
    Adipati Pajang, Jaka Tingkir, memberontak dan mengambil alih kekuasaan pada 1554.  Arya Penangsang terbunuh di tangan Sutawijaya yang merupakan anak angkat Jaka Tingkir.
    Kematian Arya Penangsang menandakan berakhirnya kekuasaan Kerajaan Demak.  Jaka Tingkir mengambil alih kekuasaan kemudian mendirikan Kerajaan Pajang dan menggeser pusat pemerintahan. 

Demikian sejarah dan raja-raja Kerajaan Demak.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dan Daftar Raja Kerajaan Tarumanegara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI