2,5 Juta Warga DKI Belum Divaksin, Dinkes DKI: Kami Bingung Mereka Ngumpet di Mana

Rabu, 15 September 2021 | 18:04 WIB
2,5 Juta Warga DKI Belum Divaksin, Dinkes DKI: Kami Bingung Mereka Ngumpet di Mana
2,5 Juta Warga DKI Belum Divaksin, Dinkes DKI: Kami Bingung Mereka Ngumpet di Mana. Ilustrasi vaksinasi. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengaku masih kesulitan melakukan vaksinasi kepada warga dengan KTP Jakarta. Bahkan sampai saat ini masih ada 2,5 juta orang yang belum disuntik.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan saat ini terdapat 6,4 juta warga Jakarta yang menerima dosis pertama dan 4 juta orang mendapatkan dosis keduua. Sementara ada 8,7 juta penduduk yang ber-KTP DKI berusia di atas 12 tahun. 

Melihat situasi ini, Ngabila mengaku bingung dengan belum divaksinnya mereka. Bahkan ia mengistilahkan 2,5 juta orang itu sedang bersembunyi. 

"Masih ada 2,5 juta orang DKI yang enggak tahu ngumpet di mana, belum divaksin, saya juga bingung," ujar Ngabila dalam diskusi virtual, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: Sentil Staf Jokowi Soal Santri Tutup Telinga, PKS: Umat Islam Jangan Terprovokasi

Kendati demikian, Ngabila menilai ada sejumlah faktor yang membuat mereka belum mau divaksin. Di antaranya seperti masih berstatus penyintas Covid-19 yang belum boleh divaksin.

Faktoe lainnyya seperti memiliki penyakit bawaan atau komorbid, dan masih merasa takut akan efek samping vaksin. Bahkan, ada juga yang masih pilih-pilih dengan merk vaksin tertentu.

"Merasa vaksin enggak manjur, ada efek samping, merasa pengen merek-merek tertentu. Jadinya itu yang harus benar-benar hati-hati," katanya.

Pihaknya pun hingga saat ini masih mencari data orang-orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 itu. Penelusuran terhadap data kependudukan juga sedang dilakukan.

"Apakah memang data kependudukan, perlu kita lakukan peremajaan kembali karena bisa jadi sebenarnya orangnya sudah pindah tapi masih kependudukannya di DKI," pungkasnya.

Baca Juga: Pacaran dengan Antivax, Perempuan Ini Ngaku Diancam Putus Jika Nekat Ambil Dosis Kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI