Rustamzai mencontohkan pemain sepak bola atau petinju harus mengenakan celana pendek di bawah lutut.
Mengenai keputusan perempuan boleh olahraga, Rustamzai mengatakan dia masih menunggu keputusan dari pimpinan tertinggi Taliban.
"Kita bisa membayangkan hal yang sama seperti di universitas: mengizinkan perempuan untuk berolahraga, tetapi terpisah dari laki-laki," kata salah satu penasihatnya.
Pekan lalu, wakil kepala komisi kebudayaan Taliban Ahmadullah Wasiq mengatakan bahwa wanita tidak perlu untuk berolahraga.
"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan wanita terlihat seperti itu," kata Wasiq kepada SBS Australia.