Suara.com - Polisi kembali mengungkap kejahatan modus skimming yang melibatkan warga negara asing. Dalam kasus ini, komplotan itu mengeruk uang lewat ATM milik nasabah salah satu bank BUMN mencapai Rp17 miliar.
"Total yang sudah diambilkan dan dikirim ke penampung sudah Rp17 miliar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunussaat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Terkait pengungkapan kasus skimming ini, polisi meringkus tiga tersangka. Mereka VK warga negara Rusia dan NG asal Belanda serta satu WNI berinisial RW.
Dari hasil penyidikan sementara, ketiga tersangka mengaku sudah beraksi selama satu tahun terakhir.
Baca Juga: Alvin Lie Soroti Polisi Jatuhkan Pengendara di Semarang, Ini Tanggapan Polda Jateng
Yusri mengemukakan, sindikat ini menggunakan mesin deep skimmer. Alat ini lebih canggih dari alat yang sebelumnya biasa digunakan oleh pelaku kejahatan skimming.
"Sindikat ini memilih tempat yang mudah untuk memasang alat deep skimmer. Saat memasang alat skimmer mereka melakukan penyamaran, pakai topi karena tahu ada CCTV. Kemudian ada juga alat untuk menutup corong CCTV supaya gambarnya agak kabur," jelas Yusri.
Setelah data nasabah tersebut tercuri, sindikat ini lantas mengkloning kedalam blank card atau kartu kosong yang khusus mereka buat. Selanjutnya, mereka menarik dan mentransfer uang milik korban dengan menggunakan alat khusus yang hanya bisa digunakan kartu kosong tersebut.
"Modusnya pakai blank card yang sudah diisi data nasabah yang dia dapat dari link di atasnya melalui akun Tokyo188. Jadi dia memerintahkan ketiganya ini tarik dan transfer," bebernya.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 30 Ayat 2, Pasal 6, Pasal 32 Juncto Pasal 48, Pasal 36 dan Pasal 38 Juncto Pasal 51 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 19 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE. Kemudian Pasal 363 dan 236 KUHP dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun penjara.
Baca Juga: Viral Polisi di Semarang Dorong Pengendara Motor Hingga Jatuh, Ini Penjelasan Polda Jateng