CEK FAKTA: Benarkah Mahasiswa Buat Cat Kuku yang Bisa Deteksi Obat Pemerkosa?

Rabu, 15 September 2021 | 10:56 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Mahasiswa Buat Cat Kuku yang Bisa Deteksi Obat Pemerkosa?
CEK FAKTA Mahasiswa Buat Cat Kuku yang Bisa Deteksi Obat Pemerkosa. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar narasi mahasiswa sedang mengembangkan cat kuku yang bisa berubah warna saat mendeteksi obat pemerkosa, termasuk GHB.

Narasi ini beredar luas di media sosial Facebook. Dalam narasi, empat mahasiswa dari North Carolina State University disebut sedang mengembangkan cat kuku yang dapat mendeteksi obat pemerkosa.

Obat itu meliputi GHB yang biasa dipakai untuk obat pemerkosaan. Narasi itu menyebut cat kuku akan berubah warna begitu mendeteksi obat pemerkosaan.

Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:

Baca Juga: Viral Petugas SPBU Menyendiri saat Makan, Isi Bekalnya Bikin Publik Iba: Sabar Ya Mas

four college students from north carolina state university developed a nail polish that changes color when exposes to date rape drugs, including GHB, rohypnol, and xanax. the wearer can stir her drink with a finger. if her drink was tempered with, she’ll know within seconds.

Terjemahan:

empat mahasiswa dari north carolina state university mengembangkan cat kuku yang berubah warna saat terkena obat pemerkosaan, termasuk GHB, rohypnol, dan xanax. pemakainya bisa mengaduk minumannya dengan jari. jika minumannya ditempa, dia akan tahu dalam hitungan detik.

CEK FAKTA Mahasiswa Buat Cat Kuku yang Bisa Deteksi Obat Pemerkosa. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Mahasiswa Buat Cat Kuku yang Bisa Deteksi Obat Pemerkosa. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Baca Juga: Viral Aksi Pria Lakukan Gerakan Salat di Atas Bak Truk Jadi Sorotan, Publik Salut

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi mahasiswa sedang mengembangkan cat kuku yang bisa berubah warna saat mendeteksi obat pemerkosa tidak benar.

Dilansir dari Cnbc.com, alat pendeteksi tersebut hanya dapat mendeteksi Xanax atau alprazolam, Valium (diazepam), dan flunitrazepam.

Namun, cat kuku tidak dapat mendeteksi GHB, obat yang umum dipakai sebagai obat pemerkosaan. Cat kuku juga tidak bisa mendeteksi Ketamin yang biasa dipakai untuk obat bius.

Dilansir dari sehatq.com, GHB atau Gamma Hydroxybutyrate merupakan depresan sistem saraf pusat. GHB berfungsi sebagai penenang orang yang mengonsumsinya.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi mahasiswa sedang mengembangkan cat kuku yang bisa berubah warna saat mendeteksi obat pemerkosa, termasuk GHB adalah hoaks.

Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI