Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melantik 18 pegawai KPK yang lulus mengikuti pelatihan bela negara untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), Rabu (15/9/2021) siang ini. Pelatihan bela negara yang digelar sejak 22 Jul hingga 20 Agustus 2021 itu juga libatkan Kementerian Pertahananan (Kemenhan).
Diketahui, ada 24 pegawai KPK tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) diberi kesempatan untuk ikut pelatihan bela negara. Namun, dalam kesempatannya hanya 18 pegawai KPK mau menjalani pelatihan.
"Komisi Pemberantasan Korupsi siang ini akan melantik 18 pegawai menjadi Aparat Sipil Negara. Pelantikan akan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KPK Cahya H. Harefa," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (15/9/2021).
Menurut Ali, ada tiga studi yang diikuti 18 pegawai KPK dalam pelatihan bela negara. Studi dasar, inti dan pendukung.
Baca Juga: KPK Benarkan Bakal Menyalurkan Pegawainya yang Tak Lulus TWK Bekerja di Institusi Lain
Dalam studi dasar mencakup wawasan kebangsaan 4 Konsensus Dasar Negara, Sishankamrata, kepemimpinan berwawasan bela negara, serta pencegahan dan penanggulangan terorisme atau radikalisme dan konflik sosial.
"Studi inti yaitu mengembangkan nilai-nilai dan keterampilan dasar bela negara. Sedangkan studi pendukung antara lain pelaksanaan upacara pembukaan dan penutupan, muatan lokal (KPK), serta bimbingan dan pengasuhan," ungkap Ali.
Setelah dilantik,kata Ali, 18 pegawai KPK ini akan langsung bergabung dan memperkuat kinerja di unit kerja masing-masing.
Seperti diketahui, awalnya ada sekitar 75 pegawai KPK yang tidak lulus menjadi dalam TWK yang digelar oleh Kementerian Badan Kepegawaian Negara (BPK) RI. Namun, ada sekitar 24 pegawai KPK yang dapat mengikuti pelatihan bela negara untuk nantinya dapat mengikuti TWK menjadi ASN.
Sementara, 51 pegawai lainnya sudah tidak dapat dibantu. Lantaran dianggap hasil TWK mendapatkan rapor merah. Sehingga, tidak dapat mengikuti pelatihan bela negara.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK Sebut Pegawai Tak Lulus TWK Minta Dicarikan Kerjaan, Novel: Tidak Percaya