Suara.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta belum mau menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setiap hari. Alasannya, dikhawatirkan jika dipaksa malah akan menjadi klaster penularan Covid-19.
Saat ini, 610 sekolah di Jakarta sedang menjalani PTM campuran. Jadwal sekolah tatap muka hanya dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Kepala Sub Bagian Humas Disdik DKI Taga Radja Gah mengatakan pihaknya masih memantau jalannya PTM campuran di 610 sekolah. Belum ada kebijakan untuk menambah hari pembukaan sekolah.
"Kami sedang pendalaman, kami pendampingan kepada 610 sekolah ini agar kita tidak gegabah merelakan lima hari, tapi ternyata berefek kepada jumlah klaster," ujar Taga saat dikonfirmasi, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Durasi Pelaksanaan PTM di Sekolah Dipertanyakan, Ini Penjelasan Menteri Nadiem
Kendati demikian, membuka sekolah setiap hari sudah menjadi pertimbangan pihaknya. Tujuannya agar para siswa dapat belajar lebih efektif ketimbang melakukannya secara daring atau online.
"Kami berharap bisa melaksanakan PTM itu sekolah dibuka setiap hari dan anak-anak kemungkinan mengalami PTM dua kali seminggu," tuturnya.
Bahkan, Taga juga pernah menyebut pihaknya sudah merencanakan pembukaan sekolah setiap hari. Ia pun meminta masyarakat menunggu hasil kajian lebih lanjut mengenai hal ini.
"Kami sekarang masih pendalaman terus, belum difinalkan soal kegiatan PTM setiap hari," pungkasnya.
Baca Juga: PTM Boleh Dilaksanakan, Nadiem Makarim: Jangan Euforia, Tetap Taat Prokes