Bawa Pistol dan Rencanakan Penembakan Massal, Dua Murid SMP Ditangkap Polisi

Selasa, 14 September 2021 | 16:03 WIB
Bawa Pistol dan Rencanakan Penembakan Massal, Dua Murid SMP Ditangkap Polisi
Ilustrasi penembakan massal. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua murid SMP di Florida ditangkap polisi karena merencanakan penembakan massal di sekolah mereka. Untungnya, aksi ini dapat dicegah setelah seorang siswa melapor pada guru kelas.

Menyadur Fox 13 Selasa (14/9/2021), salah satu  siswa mengatakan temannya membawa pistol di tas sekolah. Ketika administrator sekolah menggeledah ransel siswa, mereka tidak menemukan senjata apa pun.

Kantor Sheriff Lee County mengatakan siswa ini duduk di kelas 8 di Sekolah Menengah Harns Marsh di Lehigh Acres.

"Namun, peta sekolah itu menemukannya. Peta itu berisi tanda yang menunjukkan lokasi masing-masing kamera interior sekolah," kata Sheriff County Lee Carmine Marceno.

Baca Juga: Tragedi Penembakan Massal di Inggris, Sedikitnya 6 Orang Tewas

Deputi menangkap dua siswa, masing-masing berusia usia 13 dan 14 tahun dan keduanya pernah berhubungan dengan penegak hukum, WINK-TV melaporkan. 

Ilustrasi pistol memuntahkan proyektil peluru. [shutterstock]
Ilustrasi pistol. [shutterstock]

Marceno mengatakan para penyelidik telah mengunjungi rumah mereka hampir 80 kali sebelumnya.

Menurut sheriff, mereka mempelajari penembakan massal di Columbine High School, di mana 12 siswa dan seorang guru tewas oleh dua siswa pada tahun 1999.

Anak-anak itu juga mencoba mempelajari cara membuat bom pipa dan cara membeli senjata api di pasar gelap, kata Carmine. Deputi menemukan senjata dan pisau saat menggeledah rumah mereka.

"Ini bisa menjadi pembantaian Parkland berikutnya, tapi kami menghentikannya dalam tahap perencanaan."

Baca Juga: Penembakan Massal di Inggris, Beberapa Orang Meninggal

"Saya juga bangga dengan guru yang awalnya menerima informasi dan bertindak cepat dalam memberi tahu SRO dan administrasi sekolah."

Kedua remaja itu menjalani evaluasi kesehatan mental sebelum dipindahkan ke fasilitas penahanan remaja dengan dakwaan konspirasi penembakan massal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI