Suara.com - Sistem lalu lintas ganjil genap tempat wisata diterapkan di daerah-daerah lokasi wisata selama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga 20 September 2021. Untuk informasi lebih lengkapnya, simak penjelasan sistem ganjil genap tempat wisata berikut.
Aturan Ganjil Genap Tempat Wisata
Tujuan ganjil genap tempat wisata ini untuk mengurangi jumlah kendaraan masuk ke lokasi wisata. Lokasi tempat wisata yang boleh buka berada di PPKM level 3.
Tentunya, pembukaan tempat wisata tersebut diberlakukan penerapan protokol kesehatan ketat dan pengunjung wajib scan barcode PeduliLindungi.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Terus Tiap Seminggu Sekali, Warga Jakarta: Jujur Kami Bosan!
Sehingga dapat mencegah kerumunan pengunjung. Hal ini merupakan tindak lanjut dari langkah pencegahan dan meminimalisir kasus covid-19. Sistem ini merupakan salah satu solusi dari pemerintah agar masyarakat tetap bisa berwisata tapi dengan waspada terhadap covid-19 dan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi supaya jangan seperti yang terjadi di kasus Pangandaran di minggu yang lalu, di mana jumlah pengunjung luar biasa banyaknya," ujar Luhut Binsar Pandjaitan saat mengumumkan perpanjangan PPKM melalui siaran pers virtual.
Menurut Luhut ada tiga kunci utama supaya kita bisa hidup bersama Covid-19 yaitu cakupan vaksinasi, pelaksanaan pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) serta protokol kesehatan.
Jika capaian vaksinasi masih rendah, maka tiga strategi utama tersebut akan ditambahkan dengan pembatasan kegiatan masyarakat seperti implementasi PPKM yang ada saat ini.
Jadwal Berlaku Ganjil Genap Tempat Wisata
Baca Juga: Malioboro Makin Ramai Pengunjung, Pemkot Tetap Padamkan Lampu Sesuai Aturan
Sistem lalu lintas ganjil genap tempat wisata diberlakukan mulai Jumat-Minggu dari pukul 12.00 sampai 18.00 waktu setempat. Pemilihan hari Jumat hingga Minggu tentunya untuk mencegah kerumunan orang yang ingin berlibur.
Luhut menyampaikan, “Penerapan ganjil-genap akan diberlakukan pada daerah-daerah tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 siang sampai dengann Minggu pukul 18.00”.
Sanksi Pelanggar Ganjil Genap Tempat Wisata
Sanksi yang akan diberikan pelanggar ganjil genap tempat wisata masih berupa penindakan berupa tilang. Akan tetapi, ini masih akan terus dikanji kembali.
Saat ini, penindakan berupa putar balik dan tilang akan menjadi kebijakan yang diterapkan di delapan ruas jalan Jakarta untuk pemberlakuan sistem ganjil genap.
Nantinya setelah dikaji, ada kemungkinan tindakan putar balik diberlakukan hanya kepada kendaraan yang masih berada di mulut jalan atau pintu masuk kawasan tempat wisata. Sementara kendaraan yang sudah terlanjur berada di tengah-tengah kawasan wisata akan kena tilang.
Namun sebelum kedua hal itu terjadi, pihak kepolisian terlebih dulu memasang rambu-rambu pemberlakuan ganjil genap tempat wisata. Kepolisian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat perihal kebijakan tersebut. Jika masyarakat masih melanggar, pelanggar akan mendapatkan sanksi tilang sesuai dengan Pasal 287 ayat 1 tentang Pelangaran Rambu Lalu Lintas.
Aturan tersebut tertuang alam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pasal 287 ayat 1 itu menyatakan, setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu.
Di Jakarta sendiri sudah ada tiga ruas jalan Jakarta yang menerapkan strategi ganjil genap tempat wisata, antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH. Thamrin, dan Jalan Rasuna Said. Kebijakan gage di tiga ruas jalan Jakarta mulai berlaku 26-30 Agustus 2021.
Aturan itu diterapkan mulai pukul 06.00-20.00 WIB. Sepeda motor, kendaraan pelat kuning, kendaraan TNI/Polri, kendaraan dinas pelat merah bebas dari kebijakan tersebut.
Demikian informasi terbaru tentang sistem ganjil genap tempat wisata agar dapat diperhatikan oleh seluruh masyarakat demi keselamatan bersama.
Kontributor : Mutaya Saroh