Suara.com - Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid meminta TNI-Polri memutus distribusi persenjataan dari pemasok ke kelompok kriminal bersenjata di Papua. Ia meminta aparat mengungkap dalang penyedia pasokan senjata.
Sebagaimana diketahui konflik dengan disertai baku tembak kerap terjadi di Papua, kekinian baku tembak terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).
"Menurut saya akar yang harus kita cari, salah satunya adalah jejaring mereka harus diputus. Termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata,” kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan konflik yang berkepanjangan dan selalu berulang di Papua menunjukkan kekurangan aparat dalam pemetaan lapangan sekaligus mitigasi dan mengantisipasi setiap gerakan KKB.
Baca Juga: Dua Nakes Kena Panah dalam Isiden Pembakaran Puskesmas di Papua
Ia meminta aparat menggunakan pendekatan yang lebih holistik dan lebih canggih dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Sementara itu mengenai pasokan dan jenis senjata yang digunakan KKB, menurut Jazilul senjata tersebut bukan merupakan senjta yang diproduksi di Papua.
”Mereka bukan kelompok yang terlalu besar, mestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya,” kata Jazilul.
Dua Nakes Hilang
Nasib dua orang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga kini belum diketahui keberadaan usai aksi pembakaran puskesmas dan rumah tenaga medis yang di lakukan KKB pimpinan Lamek Taplo pada Senin (14/9).
Baca Juga: Puskesmas Dibakar KKB di Papua, TNI Cari Dua Nakes Menghilang
"Memang benar ada laporan dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 403/WP yang saat ini bertugas di Kiwirok, dua nakes belum diketahui keberadaan nya," kata Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Selasa (14/9/2021).
Ia mengatakan, kedua nakes yang belum diketahui nasibnya berjenis kelamin laki-laki dan diduga melarikan diri ke arah perbukitan.
Personel TNI masih terus melakukan pencarian dan berharap ditemukan dalam keadaan selamat.
Ia menambahkan tiga nakes terluka akibat KKB dalam peristiwa tersebut.
"Dua nakes terkena panah dan seorang dianiaya hingga terluka," kata Brigjen TNI Pangemanan.
Ketiganya ditemukan saat personel TNI melakukan pencarian terhadap petugas dan warga sipil yang bermukim di Kiwirok.
Saat ini 10 tenaga kesehatan termasuk dokter puskemas telah mengamankan diri ke pos Yonif 403/WP di Kiwirok. Mereka belum bisa memberikan keterangan akibat trauma yang dideritanya, termasuk tiga orang yang baru ditemukan.
KKB pimpinan Lamek Taplo, Senin (13/9), baku tembak dengan aparat keamanan yang ada di Kiwirok hingga menyebabkan satu prajurit yakni Prada Ansar terluka di lengan tangan kanannya, jelas Brigjen TNI Izak Pangemanan.