Suara.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah telah menawarkan pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan kebangsaan (TWK) untuk bekerja di luar lembaga antirasuah tersebut. Diketahui, para pegawai tak lulus TWK itu akan selesai masa tugasnya pada 1 November 2021 mendatang.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim bahwa sebagian pegawai Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang mungkin meminta perhatian pimpinan KPK tentang masa depannya nanti bila sudah tak bekerja di KPK.
Terkait informasi yang santer beredar, mereka akan ditempatkan di perusahaan BUMN. Meski begitu, Ghufron tak mengetahui informasi tersebut.
"Yang jelas form-nya saya enggak tahu, kalau ditawari, itu bukan ditawari. Mereka itu katanya sih, ya, mereka nanya masa sih pimpinan enggak memikirkan mereka, begitu," ucap Ghufron saat dikonfirmasi, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Pejabat Negara Makin Kaya Raya Selama Pandemi, Bagaimana Sikap Publik?
Meski demikian, Ghufron tak menyangkal bahwa memang pegawai KPK nonaktif masih ada yang melakukan perlawanan dalam TWK ini, Namun, adapula pegawai lainnya yang meminta pertolongan.
"Artinya, mereka yang TMS kan ada macam-macam levelnya, ada yang melawan, kemudian ada yang meminta tolong. Mungkin ada yang minta tolong begitu, mereka mungkin inisiasi di antara mereka sendiri, itu mungkin," katanya.
Ghufron pun menegaskan pihaknya tak ada pegawai KPK yang nonaktif untuk diminta mengundurkan diri.
"Yang jelas dari kami enggak ada meminta pengunduran diri dan lain-lain," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu pegawai KPK nonaktif yang enggan disebutkan namanya it mengaku mendengar bahwa adanya informasi tawaran untuk bekerja di luar KPK. Namun, dirinya hanya mengetahui sebagian pegawai KPK tak lulus ASN yang ditawari hal tersebut.
Baca Juga: Ungkit Firli Masak Nasi Goreng, ICW: Wajah KPK Sudah Tak Bisa Dipoles, Banyak Gimiknya
"Kaya gitu sih (mendengar tawaran kerja diluar KPK). Tapi, nggak semua (ditawari)," kata dia.