Dahsyatnya Sakaratul Maut Bagi Orang Zalim dan Bedanya dengan Orang Sholeh

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 13 September 2021 | 15:31 WIB
Dahsyatnya Sakaratul Maut Bagi Orang Zalim dan Bedanya dengan Orang Sholeh
Dahsyatnya Sakaratul Maut Bagi Orang Zalim - Ilustrasi [Keranda Jenazah Stainless - WordPress.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang diperbuat. Termasuk orang zalim yang mungkin akan mengalami Sakaratul maut yang menyiksa dan menyedihkan. Bagaimana dahsyatnya sakaratul maut bagi orang zalim?

Sebaliknya orang yang mengamalkan amal saleh dapatkan balasan yang mulia disisi Allah. Lalu bagaimana pula  sakaratul maut bagi orang sholeh?

Hadist tentang Sakaratul Maut 

Semua orang akan mengalami sakaratul maut sebelum nyawanya dicabut oleh malaikat. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga mengalaminya. 

Baca Juga: Naudzubillah Min Dzalik, Allah Murka dengan Ucapan Orang Sholeh Ini, Semoga Kita Terhindar

Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA saat Nabi Muhammad tengah menghadapi ajalnya.

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut (kepedihan)”.

Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas (HR Bukhari 6029)."

Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga mengalami sakaratul maut yang pedih. Apalagi bagi orang zalim pasti akan terasa lebih dahsyat dan mendapatkan tekanan dari malaikat pencabut nyawa. 

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,”(QS Al-An‘am: 93)"

Baca Juga: Satu Ucapan Orang Sholeh yang Dimurkai Allah SWT

Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin mengungkapkan, maut merupakan hal subtantif dan tidak main-main. Tidak seindah dalam perspektif ilmiah tertentu yang menyebut kematian itu menyenangkan dan mudah.

Ia juga menyinggung soal meninggal dalam keadaan Husnul khatimah, yakni, kematiaan yang indah dan bahagia bagi dirinya menuju perjumpaan Sang Khalik.

Orang yang meninggal dalam Khusnul khatimah akan dicabut nyawanya oleh malaikat dengan lemah lembut. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an surat An- Naziat ayat 2:

"Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.(QS. an-Naziat:2)"

Meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah merupakan impian banyak orang. Maka jauhilah perbuatan zalim, yakni meletakkan perkara bukan pada tempatnya.  

Dalam Islam, zalim memiliki banyak bentuk salah satunya perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Namun, secara umu, zalim termasuk sifat yang hina dan keji, serta bertentangan sesuai fitrah dan akhlak manusia. Nauzubillah minzalik, semoga Allah menjauhkan kita dari sifat tersebut.

Demikian penjelasan dahsyatnya sakaratul maut bagi orang zalim yang sangat berbeda dengan sakaratul maut bagi orang sholeh. 

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI