Wanita Ini Tuntut Pemerintah karena Kasus Bayi Tertukar 20 Tahun yang Lalu

Minggu, 12 September 2021 | 13:25 WIB
Wanita Ini Tuntut Pemerintah karena Kasus Bayi Tertukar 20 Tahun yang Lalu
Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita di Spanyol menuntut otoritas kesehatan karena menyadari dirinya adalah bayi tertukar saat dilahirkan 20 tahun yang lalu.

Menyadur Euro News Minggu (12/9/2021) wanita yang tak disebutkan identitasnya ini tertukar dengan bayi perempuan lainnya di inkubator rumah sakit.

Kedua bayi ini tak sengaja 'tercampur' setelah lahir dengan selisih waktu sekitar 5 jam di Logroño, La Rioja pada tahun 2002.

Kesalahan itu baru disadari setelah tes DNA mengungkapkan bahwa salah satu wanita itu bukan putri dari orang tuanya.

Baca Juga: Rekaman CCTV Klinik Ungkap Seorang Remaja Melahirkan di Toilet, Lalu Buang Bayi ke Sumur

Wanita berusia 19 tahun itu kini menuntut kompensasi sebesar € 3 juta atau setara Rp 50 miliar dari otoritas kesehatan setempat di utara Spanyol.

Ilustrasi bayi baru lahir. (Shutterstock)

Wanita lain yang diserahkan kepada orang tua yang salah sudah diberitahu tentang kesalahan itu tapi belum mengajukan keluhan, menurut media setempat.

"Itu adalah kesalahan manusia dan kami belum dapat menemukan siapa yang harus disalahkan," kata Sara Alba, kepala kesehatan wilayah La Rioja utara Spanyol.

"Sistem saat itu berbeda dan tidak terkomputerisasi seperti sekarang," kata Alba, sambil menjamin itu tidak akan terjadi lagi.

Alba berbicara setelah surat kabar lokal La Rioja pertama kali menerbitkan cerita tersebut di mana pengacara, José Saez-Morga mengatakan gadis berusia 19 tahun itu dibesarkan oleh neneknya.

Baca Juga: Kisah Nyata Bayi Tertukar di Rumah Sakit, Ibu Baru Sadar ketika Sudah Pulang ke Rumah

Kesalahan itu terungkap pada tahun 2017 setelah ayahnya menuntut tes paternitas selama perselisihan tunjangan anak, yang menegaskan bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan kedua orang tuanya.

Dia sekarang menunggu hasil tes DNA lain untuk mengidentifikasi orang tua kandungnya. Pemerintah daerah mengatakan akan menghormati proses hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI