Suara.com - Kapal Motor Jervai dilaporkan mengalami mati mesin dan terombang-ambing di tengah laut saat cuaca buruk. Kapal kayu tersebut mengangkut 100 penumpang dari Desa Jerol di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menuju Pelabuhan Dobo.
"Kapal itu diberangkatkan dari Desa Jerol pada pukul 07:00 WIT dan harusnya sudah tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo sekitar pukul 13:00 WIT," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Maluku, Sabtu (11/9/2021).
Kondisi ini diketahui setelah salah satu penumpang bernama Amos Gandakari berhasil melaporkan kondisi kapal yang dinaikinya mengalami mati mesin akibat buruknya cuaca di laut.
Menurut dia, pada pukul 16:05 WIT, Kantor Basarnas Ambon menerima informasi dari Amos Gandakari bahwa kapal yang dinaikinya mengalami mati mesin dan sekarang terombang-ambing di sekitar perairan Tabarfane Kabupaten Kepulauan Aru.
Baca Juga: Desainer Islandia Bikin Sepatu Khusus untuk Cuaca Buruk, Bentuknya Ekstrem
Estimasi waktu tiba KM Jervai di Dobo diperkirakan sekitar pukul 13:00 WIT, namun karena cuaca buruk kapal tersebut mengalami trouble engine atau gangguan mesin.
Kemudian pada pukul 16:25 WIT dengan menggunakan Kapal Patroli Teluk Ambon 3002 Polairud Polda Maluku, Tim Rescue Unit Siaga SAR Dobo beserta unsur potensi SAR dikerahkan menuju LKK guna melaksanakan operasi.
Operasi SAR dipusatkan pada koordinat 06°4' 486"S - 133° 55' 748"E, dengan jarak kurang lebih 26 NM, dan Heading 222,92° arah Barat Daya dari Pelabuhan Dobo.
"Untuk sementara ini data korban belum diketahui, sementara kondisi cuaca diselimuti hujan ringan, angin timur tenggara berkecepatan 15 knots, dan rata-rata tinggi gelombang mencapai 2,5 meter," jelas Mustari.
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari Basarnas Unit Siaga SAR Dobo bersama lima ABK KP 3002 Teluk Ambon dan tujuh anggota Polairud Polda Maluku. (Antara)
Baca Juga: Robby Purba Terombang Ambing di Lautan Selama 4 Jam, Selamat Berkat HP Jadul