Suara.com - Teori konspirasi pertama tentang 9/11 muncul di internet beberapa jam setelah kejadian, pada 11 September 2001. Dan dengan populernya sosial media, teori-teori konspirasi berkembang dan menyebar dengan semakin liar.
Laporan-laporan panjang oleh Komisi 9/11, berbagai badan pemerintah Amerika dan kelompok ahli telah menyanggah adanya konspirasi tersembunyi.
Namun kelompok aktivis di AS dan negara-negara lain, salah satunya gerakan 9/11 Truth, berkata fakta-fakta telah diabaikan.
Baca juga:
Baca Juga: 149 Menit yang Menggambarkan Kengerian Serangan 11 September
- Kisah agen FBI memburu arsitek serangan 11 September: 'Ia lolos ketika sudah hampir tertangkap'
- Serangan 11 September 2001: al-Qaeda kini 'terpecah belah', di negara mana mereka masih kuat?
- Cerita Imam Indonesia di New York setelah Serangan 11 September - Ketika citra Islam ikut runtuh, ia dipeluk tetangga Katolik dan dikirim bunga oleh pendeta
Sejumlah anggota gerakan tersebut juga diketahui menyebarkan teori konspirasi terkait Covid-19 dan vaksin.
Setelah peristiwa Serangan 11 September, beberapa politisi, selebritas, dan tokoh media juga secara publik menyanggah keterangan resmi AS. Salah satunya, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
'Pemerintahan dunia'
Munculnya gerakan teori konspirasi online baru, seperti QAnon, memiliki para pengikut yang meyakini adanya "pemerintahan tersembunyi" atau "deep state" di AS. Mereka yang dianggap bertanggung jawab atas Serangan 11 September.
Sebelumnya, teori ini beredar di antara kelompok QAnon sendiri, namun kemudian menyebar ke pengguna internet yang lebih luas.
Potongan-potongan video dari sebuah film seri berjudul Loose Change memperkuat narasi-narasi salah yang beredar.
Baca Juga: Serangan 11 September: Cerita Imam Indonesia di New York
Beberapa mengatakan pemerintah AS menyutradarai serangan ini, atau sudah tahu para pelaku sebelumnya dan memperbolehkan mereka melakukan serangan.
Dan klaim-klaim salah ini bergabung dengan gerakan online yang terbilang baru, yang percaya bahwa ada elite global yang berencana untuk membatasi kebebasan sipil dan merencanakan pemerintahan dunia yang otoriter.
Klaim yang banyak disebarkan secara online adalah "bahan bakar jet tidak bisa melelehkan balok baja", yang menyiratkan bahwa World Trade Center hancur oleh bahan peledak.
Laporan resmi mengatakan penyelidikan intensif oleh National Institute of Standards and Technology menyimpulkan pesawat itu menghancurkan dan merusak tiang penyangga dan merusak lapisan anti kebakaran.
Sekitar 38.000 liter bahan bakar pesawat tumpah di banyak lantai yang kemudian menyebabkan api menjalar. Temperatur sampai 1.000 derajat celcius menyebabkan lantai melengkung dan tiang penyangga menekuk sehingga menyebabkan suara "ledakan".
Lantai yang sangat berat jatuh menciptakan beban berlebihan dari yang seharusnya disangga oleh tiang gedung. Puing-puing terlempar keluar jendela ketika lantai atas rubuh.
Kebakaran tak terkendali
Runtuhnya 7 World Trade Center, gedung pencakar langit dengan 47 lantai yang terletak di dekat Menara Kembar, telah menarik banyak teori konspirasi, beberapa bahkan menjadi trending di berbagai platform media sosial di peringatan 9/11 tahun lalu.
Gedung ini - yang merupakan kantor bagi CIA, Departemen Pertahanan, dan Kantor Manajemen Darurat - runtuh beberapa jam setelah Menara Kembar tanpa ditabrak pesawat ataupun ditargetkan secara khusus.
Namun pada 2008, sebuah investigasi sepanjang tiga tahun oleh National Institute of Standards and Technology menyimpulkan gedung tersebut roboh karena kebakaran yang intens dan tak terkontrol - yang berlangsung selama tujuh jam - dan dimulai karena puing-puing yang terjatuh dari Menara Utara di dekatnya.
Saluran air untuk sistem penyemprot otomatis rusak. Tidak ada bukti ditemukan bahan peledak dan tidak ada rekaman serangkaian ledakan sangat keras yang biasa dilakukan oleh penghancuran terkendali.
Gedung 7 World Trade Center adalah menara pertama dari jenis ini yang runtuh karena kebakaran.
Namun pada 2017, Menara Plasco di ibu kota Iran, Teheran, menjadi gedung kedua yang runtuh karena penyebab sama.
Menjadi viral
Fakta bahwa runtuhnya 7 World Trade Center terjadi saat laporan langsung Koresponden BBC Jane Stanley - gedung itu tampak tepat di belakangnya - juga dikutip oleh para penggemar teori konspirasi sebagai bukti bahwa organisasi media besar turut terlibat dalam plot ini.
Kantor berita Reuters juga sebelumnya salah melaporkan runtuhnya menara itu sebelum gedung itu rubuh, yang dikutip oleh salah satunya CNN, sebelum laporan langsung.
Reuters tak lama mengeluarkan pernyataan koreksi - namun hingga kini potongan video dari laporan tersebut selalu viral beberapa hari menjelang peringatan Serangan 11 September.
Jet pribadi
Beberapa teori konspirasi daring menyebut rudal AS ditembakkan ke Pentagon, sebagai bagian dari plot oleh pemerintah, dan lubang yang terdapat di gedung itu terlalu kecil untuk ukuran pesawat penumpang.
Namun, anggota American Society of Civil Engineers mengatakan kepada majalah Popular Mechanics bahwa ukuran dan bentuk lubang di Pentagon itu disebabkan oleh salah satu sayap Boeing 757 yang menghujam tanah, dan sayap yang lain rusak parah karena tabrakan dengan gedung.
Teori konspirasi lain terkait Pentagon mengatakan pesawat komersial Boeing 757 tidak menabrak gedung namun dilakukan sebuah rudal, pesawat kecil atau pesawat tak berawak.
Namun sejak bukti-bukti memperlihatkan bahwa pesawat American Airlines Flight 77 menabrak Pentagon, para pembuat teori konspirasi beralih pada pertanyaan soal sulitnya manuver pesawat. Dikatakan pesawat itu tidak dikendalikan al-Qaeda namun oleh Pentagon sendiri.
Laporan resmi mengatakan puing pesawat termasuk kotak hitam ditemukan dari tempat kejadian dan diperiksa oleh FBI.
Meskipun video awal tidak menunjukkan puing pesawat namun kemudian terdapat rekaman video dan foto yang menunjukkan bangkai pesawat dan bukti-bukti jalur yang dilalui pesawat seperti lampu jalanan yang rusak.
Jenazah awak pesawat dan penumpang ditemukan dan DNA nya dapat diidentifikasi. Sejumlah saksi mata juga melihat pesawat menyerang Pentagon.
Pesawat keempat United Airlines 93
Sementara itu, United Airlines Flight 93 jatuh di dekat Shanksville, Pennsylvania, setelah para penumpang mencoba merebut kembali kendali pesawat dari para pembajak.
Laporan resmi mengatakan adanya foto yang jelas menunjukkan puing pesawat dan rekaman suara kokpit pesawat yang menunjukkan seorang penumpang berontak dan para pembajak sengaja menjatuhkan pesawat.
Para pembuat teori online juga mengeklaim pesawat itu ditembak jatuh oleh jet pribadi berwarna putih yang terbang ke bandara terdekat.
Namun yang sebenarnya terjadi, petugas penerbangan mengaku meminta jet tersebut memeriksa area, yang kemudian dilakukannya, dan melaporkan adanya lubang besar di tanah dengan asap yang mengepul dari dalamnya.
Wakil Presiden Dick Cheney, belakangan dalam otobiografinya yang terbit setelah serangan terhadap Menara Kembar, mengaku telah memerintahkan penembakan kepada pesawat komersial yang dicurigai telah dibajak.
Namun dalam kekacauan dan kebingungan setelah serangan, perintah ini gagal disampaikan kepada para pilot pesawat tempur, menurut laporan Komisi 9/11.
'Elite Yahudi'
Teori salah lainnya mengatakan bahwa tidak ada orang Yahudi yang terbunuh dalam serangan itu karena 4.000 karyawan Yahudi yang bekerja di World Trade Center menerima peringatan melalui surel agar tidak bekerja besok hari.
Para pecinta konspirasi menyimpulkan pemerintah Israel lah yang melancarkan serangan, untuk mendorong AS menyerang musuh regionalnya.
Maka tanggung jawab terletak pada elite Yahudi kuat yang mengendalikan berbagai peristiwa dunia dari bayang-bayang.
Namun nyatanya, dari 2.071 korban 9/11 yang bekerja di WTC, sebanyak 119 terkonfirmasi Yahudi dan setidaknya 72 orang lainnya belakangan ditambahkan dalam angka tersebut.
Ini berarti, orang-orang Yahudi merupakan 9,2% korban, menurut riset dokumenter BBC Conspiracy Files. Angka ini sesuai dengan 9,7% populasi komuter di New York pada hari itu.