Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi inovasi alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur.
Seperti diketahui, alat pendeteksi Covid-19 dengan metode kumur (Gargling) itu diciptakan oleh Sharlini Eriza Putri dan Vincent Kurniawan, dua anak muda bertalenta di bidang bioteknologi.
Menurut Moeldoko terobosan tersebut harus segera disosialisasikan dan dimanfaatkan untuk masyarakat.
"Inovasi masa depan seperti ini nggak boleh berhenti. Persoalannya kan belum banyak orang mengerti," ujar Moeldoko saat audiensi bersama Sharlini Eriza Putri dan Vincent Kurniawan, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (10/9/2021).
Baca Juga: HUT Tandingan Diduga Kubu Moeldoko Terendus, Demokrat Jatim Tegaskan Kian Solid Dukung AHY
Karena itu kata Moeldoko, perlu ada sinergi dengan lembaga - lembaga negara terkait, untuk bisa mengeksplorasi temuan ini.
"Ini perlu ada partner, apakah dari BPPT atau LIPI. Sehingga menjadi nasional dan dipahami dan dimanfaatkan oleh publik," ucap Moeldoko.
Ia pun memastikan, KSP siap memfasilitasi hasil cipta para anak-anak bangsa, terutama di bidang bioteknologi, seperti yang dilakukan Nusantics.
"Anda jangan merasa kesepian dan sendiri. Negara pasti hadir untuk mewadahi hasil kerja keras kalian. Apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan program Manajemen Talenta Nasional, untuk memfasilitasi inovasi-inovasi anak bangsa," ucap Moeldoko.
Di kesempatan yang sama Sharlini Eriza Putri dan Vincent Kurniawan, founder Nusantara Genetics (Nusantics), sebuah perusahaan rintisan lokal di bidang tehnologi genomika tersebut, mengklaim metode kumur memiliki akurasi 90 persen.
Baca Juga: Massa Mengaku Kubu AHY Geruduk Acara HUT Demokrat Kubu Moeldoko di Tangerang
"Metode Kumur yang kami beri nama BioSaliva Gargle VTM ini, bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak nyaman dengan metode colok hidung. Tes kumur ini tidak ada bedanya dengan PCR sebagai standar emas deteksi Covid-19. Tingkat akurasinya 90 persen," kata Sharlini.
Dalam kesempatan itu, Sharlini yang juga CEO Nusantics menguraikan cara pemeriksaan Covid-19 dengan metode kumur.
"Satu jam sebelumnya tidak boleh makan minum dulu. Kumurnya di tenggorokan bukan di mulut, jadi kepala harus mendongak ke atas dan harus ada suara,” terang Sharlini sambil mempraktikkan cara metode kumur.
Sharlini yang lulusan Imperial College London mengakui, metode kumur lebih efektif dan efisien, serta tidak membutuhkan banyak tenaga kesehatan (nakes) dalam pelaksanaannya.
"Metode ini bisa dilakukan sendiri. Tinggal nanti hasil tesnya dibawa ke layanan kesehatan untuk diperiksa menggunakan mesin PCR," lanjut Sharlini.