Gubernur Ganjar Usulkan Pariwisata di Karimunjawa Dibuka secara Terbatas

Jum'at, 10 September 2021 | 19:32 WIB
Gubernur Ganjar Usulkan Pariwisata di Karimunjawa Dibuka secara Terbatas
Dok: Pemprov Jateng
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta uji coba pembukaan sektor wisata di Karimunjawa secara terbatas dengan sistem paket. Hal itu seiring dengan upaya pengembangan Bandara Dewandaru yang berlokasi di Kemujan, Kepulauan Karimunjawa.

Keberadaan bandara yang resmi beroperasi sejak 2018 itu sebagai jalur alternatif wisata ke Karimunjawa. Namun, sejak pandemi Covid-19, bandara sempat tidak melayani penerbangan karena minimnya wisatawan dan berbagai kebijakan dalam penanganan Covid-19.

"Bandara yang sudah siap, saya usulkan kita membuka uji coba wisata terbatas dengan kategori uji coba. Harapannya kalau perusahaan penerbangan bisa diajak uji coba, maka yang dari Jakarta, Bali dan dari Surabaya bisa datang ke Karimunjawa," papar Ganjar saat meninjau Bandara Dewandaru, Jumat (10/9/2021).

Ganjar menegaskan, membuka objek wisata harus tetap mengutamakan protokol kesehatan. Selain itu, program vaksinasi juga harus digencarkan.

Baca Juga: Kunjungan Gubernur Ganjar ke Pulau Parang Membawa Berkah

"Kita ingin vaksin (di Karimunjawa) bisa seratus persen. Dinkes sepakat termasuk dari Jepara tiga hari vaksin bisa seratus persen (di Karimunjawa). Dengan cara itu ekonomi mulai bergerak lagi dengan prokes ketat," tambahnya.

Ganjar mengakui pengendalian Covid-19 di Karimunjawa sudah bagus. Bahkan, terdapat desa yang nol kasus Covid-19.

"Pengendalian Covid-19 di Karimunjawa bagus, bahkan tadi di Desa Parang nol persen. Masyarakatnya bebas, asik itu. Tapi tetap kita ingin seratus persen (vaksinasi)," imbuhnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro dalam pemaparannya mengatakan bahwa tahun 2021 Pemprov Jateng telah membebaskan lahan 1,6 hektare untuk pengembangan bandara. Lahan itu rencananya akan dibangun gedung terminal penumpang.

Secara rinci, rencana induk Bandara Dewandaru yakni lahan eksisting area bandara 21,87 hektare, lahan eksisting luar bandara 2,36 hektare, total kebutuhan lahan 22,19 hektare.

Baca Juga: Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah, Pemkot Solo Minta Ketegasan Ganjar Pranowo

"Bandara Dewandaru sebenarnya sudah beroporasi tapi karena pandemi jadi penumpangya minim," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI